Toba, MISTAR.ID
Selama pembelajaran tatap muka ditiadakan akibat tingginya penyebaran Covid-19, berdampak langsung terhadap pendapatan penyedia jasa angkutan maupun bagi sopir angkutan di Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.
Salah satunya angkutan antar kota kecamatan di Toba yang kesehariannya digunakan para pelajar sebagai transportasi hendak ke sekolah.
Namun seiring dengan menurunnya persebaran Covid-19 akhir-akhir ini, hingga diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, perlahan pendapatan para sopir angkot sudah mulai bangkit.
Baca Juga:Sebaran Covid-19 Menurun, Disnaker Toba akan Mulai Gelar Pelatihan Kerja
Hal itu diakui Parmo Simanjuntak warga Kecamatan Balige, seorang supir angkot jurusan Kecamatan Porsea-Balige.
“Semenjak PTM Terbatas diberlakukan sejak dua pekan lalu, kami sudah perlahan merauf sedikit pendapatan, sebut Parmo. Kami berharap PTM Terbatas dapat terus berlangsung untuk menambah pendapatan, guna kebutuhan hidup keluarga. Di samping itu, kami juga berharap pandemi kiranya segera berakhir, sehingga segala aktifitas masyarakat dapat berlangsung normal,” kata Parmo Simanjuntak, seorang sopir angkot di Toba yang mengaku selalu mengingatkan pelajar untuk tetap memakai masker selama di dalam angkutan.(james/hm10)
