9.5 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Pemprovsu dan Pemkab di Kawasan Danau Toba Bersinergi Tangani Populasi Ikan Red Devil

Toba, MISTAR.ID

Untuk merespon keluhan dan keresahan masyarakat nelayan di kawasan Danau Toba atas  keberadaan ikan predator red devil, Pemprov Sumut bersama Pemkab se-kawasan Danau Toba akan bersinergi melakukan upaya penangkapan ikan tersebut.

Hal ini disampaikan Bupati Toba Poltak Sitorus saat turun langsung menyaksikan penangkapan ikan red devil atau tayo-tayo oleh nelayan di pinggiran Danau Toba, Desa Sibuntuon, Kecamatan Uluan, Kamis (14/4/22).

Sambil menyaksikan hasil tangkapan ikan tayo-tayo, salah seorang nelayan, Manditar Manurung menyampaikan keluhannya kepada Bupati Poltak, bahwa dalam tiga tahun terakhir masyarakat nelayan sama sekali tidak pernah memperoleh hasil tangkapan ikan semenjak ikan tayo-tayo ini berkembang pesat di perairan Danau Toba, dan menjadi permasalahan terbesar bagi nelayan.

Baca Juga:Tata Kembali Trotoar, Kios Souvenir di Jalan Pora-Pora Parapat Dibongkar

Sebab ikan tayo-tayo ini dapat merusak jaring dan memangsa telur dan  anak ikan. Selain itu nilai jual ikan tayo-tayo atau red devil tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan oleh nelayan.

Sekaitan dengan hal tersebut, Bupati Poltak mengajak masyarakat nelayan untuk bersama-sama mencari manfaat lain atas keberadaan ikan tayo-tayo, misalnya menjadikan ikan ini sebagai makanan yang dapat didaur ulang untuk pakan ternak.

Bupati juga menyampaikan, melalui koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, mengajak nelayan melakukan penangkapan ikan tayo tayo secara berkesinambungan agar hasil tangkapan dapat diolah kembali menjadi makanan bernilai tambah seperti keripik.

Baca Juga:Pemkab Toba dan RSI Bersinergi Kelola Keberlanjutan Sumber Daya Ikan di Danau Toba

“Para nelayan, kita minta bersabar karena saat ini Pemkab Toba berupaya untuk mencari solusi melalui  koordinasi dengan berbagi pihak termasuk Pemprov Sumut. Gubsu Edy Rahmayadi telah menyampaikan akan segera melakukan upaya penanganan bersama-sama dengan kepala daerah di seluruh daerah pinggiran Danau Toba,” tegas Poltak.

Kadis Ketahanan Pangan Toba Sahat Manullang menyampaikan, salah satu alternatif mengembangkan ekosistem adalah dengan cara mengurangi jumlah volume ikan tayo-tayo melalui penangkapan dan perlahan kembali diisi (restocking) dengan ikan alami habitat Danau Toba dengan size minimal 5 cm, karena bila di bawah itu akan menjadi mangsa bagi ikan tayo-tayo.

Usai memberikan semangat dan arahan kepada nelayan, Bupati Poltak Sitorus bersama-sama dengan nelayan melakukan penaburan benih ikan mujahir sebanyak 50.000 ekor di pinggiran Danau Toba Sibuntuon. (james/hm14)

Related Articles

Latest Articles