6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pemkab Toba Optimalkan Target Penurunan Angka Stunting

Toba, MISTAR.ID

Pemerintah Kabupaten Toba melalui Wakil Bupati Tonny M Simanjuntak berharap, agar optimalisasi target penurunan angka stunting dapat tercapai. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Toba, di ballroom Hotel Marsaringar Balige, Rabu (27/4/22).

Angka prevalensi stunting di Kabupaten Toba tahun 2021 adalah 24,8 %, dan di Provinsi Sumatra Utara sebesar 25,8 %. Target penurunan stunting pada 2020-2024 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada tahun 2024, adalah penurunan sebesar 2 kali lipat dari tren saat ini.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta bayi usia bawah lima tahun (Balita).

Rembuk stunting ini merupakan aksi ke-3 dari 8 tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting.

Baca Juga:Menteri PPPA RI Apresiasi Komitmen dan Upaya Gubernur Turunkan Stunting di Sumut

Menurut Wabup Tonny, untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting di tingkat kabupaten, maka Bupati Toba telah menetapkan tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten Toba dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 43 Tahun 2022.

“Sehingga, perlu pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas antara pemerintah kabupaten dengan pemerintahan di tingkat kecamatan, kelurahan hingga ke desa,” sebut Wabup yang sekaligus sebagai ketua pelaksana penurunan stunting di Toba.

Ia juga memberikan sejumlah arahan dalam rembuk yang diikuti seluruh OPD terkait, di antaranya memastikan perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan untuk intervensi prioritas khususnya di lokasi prevalensi stunting tinggi, dan atau kesenjangan cakupan pelayanan tinggi.

Memperbaiki pengelolaan layanan untuk intervensi gizi prioritas, dan memastikan bahwa sasaran prioritas memperoleh dan memanfaatkan paket intervensi yang disediakan.

Baca Juga:Wabup Toba Buka Pertemuan Pemetaan dan Analisis Situasi Program Stunting

Selanjutnya, Pemkab Toba mengkoordinasikan kecamatan dan pemerintah desa untuk menyelenggarakan intervensi prioritas, termasuk dalam mengoptimalkan sumber daya, dana dan pemutakhiran data.

Kemudian, kampanye publik dan komunikasi perubahan perilaku untuk meningkatkan kesadaran publik dan perilaku masyarakat dalam penurunan stunting di tingkat kecamatan, di mana camat selaku koordinator melakukan pertemuan tingkat kecamatan, kelurahan dan desa untuk membahas perencanaan dan kemajuan intervensi penurunan stunting.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Toba Ny Rita Marlina Poltak Sitorus yang hadir didampingi Ketua 1 TP PKK Toba Ny Erna Grace Tonny M Simanjuntak menyebutkan, bahwa PKK telah ikutserta ambil bagian dalam upaya percepatan penanganan stunting di daerah ini.

Di antaranya, telah melakukan penyuluhan ke ibu-ibu yang memiliki Balita, terutama kepada ibu hamil . “Jadi, kita ingin semua sehat, baik ibu dan juga anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” sebut Rita Marlina.

Baca Juga:Angka Stunting di Deli Serdang Terendah Se-Sumatera Utara

Dia juga menyebutkan, bahwa PKK tidak bisa sendiri, namun dibutuhkan dukungan semua pihak sehingga penanganan stunting ini bisa terlaksana dengan baik.

Sebelumnya, Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatra Utara Yusrizal Batubara sebagai narasumber memberikan paparan berjudul “Mekanisme Tata Kerja Percepatan Penurunan Stunting.”

Dalam kesempatan ini, Yusrizal memaparkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI).

Dalam rembuk ini, dilakukan juga penandatangan komitmen penurunan stunting oleh perwakilan Forkopimda dan pimpinan OPD Kabupaten Toba.(james/hm10)

Related Articles

Latest Articles