8.4 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Pemberangkatan Pekerja Migran Ilegal Meningkat di Tahun 2022

Medan, MISTAR.ID

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mencatat tingkat kasus pemberangkatan pekerja migran Indonesia (PMI) secara ilegal atau tak sesuai prosedur ke negeri tetangga Kamboja terus meningkat.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI, Judha Nugraha mengaku, tingkat kasus pemberangkatan pekerja migran secara tidak prosedural ke Kamboja sudah sampai yang mengkhawatirkan. Dari catatan Kemenlu RI pada tahun 2021, sebanyak 119 warga negara Indonesia yang bermasalah dalam pekerjaan migran ke Kamboja.

“Tahun 2022 tercatat melonjak menjadi 446,” sebut dia saat pemaparan kasus 212 PMI yang digagalkan berangkat ke negara Kamboja, di Mapolda Sumut, Senin (22/8/22).

Baca juga: Polda Sumut Masih Kejar 2 Tersangka Penyalur 212 PMI Ilegal

Dengan meningkatnya kasus ini, sambung dia, perlu penanganan yang serius baik itu pemerintah maupun masyarakat.

“Tentu ini menjadi untuk melakukan langkah-langkah penanganan. Pertama melakukan pengamanan terhadap keluarga kita yang menajdi korban di Kamboja. Saat ini Menlu sedang melakukan diplomasi tingkat tinggi bertemu Mendagri Kamboja dan kepolisian Kamboja dan alhamdulillah akan kita pulangkan yang masih ada di Kamboja,” ujar dia.

Kemudian, sambung Judha, langkah penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku yang sengaja memberangkatkan PMI tanpa prosedural. Lalu, masih kata dia, langkah pencegahan dan sosialisasi sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pemberangkatan pekerja migran ke Kamboja.

Baca juga: 20 PMI Ilegal Terciduk Tumpangi Kapal Nelayan Kembali dari Malaysia

“Langkah pencegahan dan sosialisasi. Melalui teman media ini menyampaikan imbauan agar masyarakat hati-hati terhadap berbagai macam modus penipuan pekerjaan ilegal ke luar negeri. Menjanjikan gaji yang tinggi namun tidak ada kualifikasi, kemudian berangkat tidak menggunakan visa bisa bekerja melainkan bebas visa kunjungan wisata. Ini adalah tanda-tanda modus penipuan jadi perlu ada kehati-hatian,” ungkapnya.

Dia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mengambil resiko untuk berangkat ke negara manapun tanpa persyaratan yang jelas. Jika sudah memahami modus seperti itu, kata dia, warga jangan mengambil risiko untuk berangkat ke Kamboja. (saut/hm09)

Related Articles

Latest Articles