13.6 C
New York
Monday, May 6, 2024

Minyak Goreng Mahal, Anggota DPRD Sumut Minta Keseriusan Pemerintah

Medan, MISTAR.ID

Anggota DPRD Sumatera Utara menyoroti mahalnya harga minyak goreng di Indonesia yang juga berdampak di Sumut. Sebab sudah sering mendapatkan laporan dan keluhan masyarakat akan mahalnya harga minyak goreng yang dijual Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter.

“Memang mahalnya harga minyak goreng ini rata-rata menjadi keluhan masyarakat yang saya jumpai. Seperti baru-baru ini di Tanjung Balai dan juga wilayah Batu Bara. Namun, alhamdulillah, sejauh ini pasokan atau stoknya masih aman,” kata Anggota DPRD Sumut Ahmad Hadian dari Komisi B kepada Mistar, Jumat (19/11/21).

Sekretaris Fraksi PKS ini menuturkan, dengan mahalnya harga minyak goreng, harus ada keseriusan dari Pemerintah Pusat terkait dengan regulasi atau kebijakan. Naiknya harga minyak goreng ini dampak dari naiknya harga Crude Palm Oil (CPO). Sehingga harga di KPBN Dumai pusat lelang pasar dunia tinggi.

Baca Juga:Pedagang di Medan Keluhkan Harga Minyak Goreng yang Masih Mahal

“Nah masalahnya kata Menteri Perdagangan para produsen minyak goreng Indonesia belum terafiliasi atau terintegrasi dengan produsen CPO. Sehingga pabrik-pabrik minyak goreng yang tidak punya pabrik CPO mereka harus beli dari luar. Akhirnya harus mengikuti harga pasar karena beli di pusat lelang tadi,” jelasnya.

Maka, menurut Ahmad, di saat seperti ini negara harus hadir, bagaimana cara mengendalikan minyak goreng secara serius membuat regulasi.

“Artinya begini, pemerintah pusat bisa mengurangi ekspor CPO. Memberikan aturan produsen CPO untuk menjual dalam negeri saja. Sehingga pasokan CPO dalam negeri akan semakin banyak maka harga bisa stabil dan turun. Harus ada koordinasi dengan pemerintah pusat kepada produsen CPO,” ujarnya.

Baca Juga:Stok Beras dan Gula di Bulog Aman di Sumut, Minyak Goreng Kosong

Diimbau juga kepada para pengusaha kelapa sawit terintegrasi dan perusahaan minyak goreng punya CPO sendiri. Sehingga tidak tergantung dengan pasar dunia. Ini kebijakan pemerintah pusat.

“Untuk Pemerintah Provinsi Sumut selain menggelar operasi pasar atau pasar murah lakukan sesuai dengan kebutuhan. Lalu, Bulog juga bisa menstabilkan stok. Agar tidak ada kelangkaan stok di lapangan. Kepada masyarakat Sumut jangan panic buying, menumpuk stok minyak goreng. Itu bisa berbahaya karena harga bisa semakin tinggi,” ujarnya yang mengaku membagikan minyak goreng bila melakukan reses kepada masyarakat. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles