10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

Masyarakat Sumut Diimbau Waspada Bencana Alam, Ini Pesan Gubsu

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi ingatkan seluruh masyarakat untuk waspada dini pada bencana alam di musim penghujan di akhir tahun ini.

“Saya tiap tahun mengeluarkan kewaspadaan dini, dasarnya adalah BMKG. Tapi bukan itu solusinya, tak bisa hanya rakyat itu disuruh waspada saja tanpa kita tidak mencarikan solusinya,” sebut Edy pada wartawan, Rabu (23/11/22).

Permasalahan bencana alam ini, menurut Edy harus diselesaikan dengan solusi yang tetap dikeluarkannya secara tertulis melalui media. “Saya sampaikan kepada rakyat tetap kita carikan solusi dalam mengatasi bencana alam,” ujarnya.

Baca Juga:Gubsu Keluarkan Surat Edaran Peringatan Dini Potensi Bencana di Sumut

Seperti diketahui, curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) menyebabkan banjir dan tanah longsor di 17 kabupaten/kota. Kondisi ini sudah mulai terjadi sejak awal November sampai, Senin (21/11/22).

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, ada 17 kabupaten/kota yang terkena bencana banjir dan tanah longsor. Ke-17 daerah tersebut yaitu Kabupaten Asahan, Batubara, Deliserdang, Labuhanbatu, Langkat, Nias Barat, Nias, Padanglawas Utara, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Nias Utara, Kota Sibolga, Tebingtinggi, Tanjungbalai dan Medan.

“Bencana banjir dan tanah longsor sudah mulai terjadi sejak akhir Oktober, Kabupaten Asahan sejak 30 Oktober dan sampai saat ini masih berlangsung, terakhir di Medan dimulai hari Sabtu tanggal 19 yang dampaknya cukup luas,” kata Kepala BPBD Sumut Abdul Haris Lubis.

Walau begitu mayoritas bencana banjir dan longsor di Sumut telah selesai, setelah berbagai upaya yang dilakukan pemerintah. Daerah yang sampai saat yang masih berlanjut antara lain Kabupaten Asahan, Batu Bara dan Langkat.

Di Kabupaten Asahan, menurut data BPBD Sumut, ada 18 kecamatan terdampak dan 2.384 rumah yang terendam banjir, 7.991 jiwa, 15 rumah ibadah, 16 sekolah dan dua tanggul rusak. Di Kabupaten Batu Bara ada empat kecamatan yang terdampak, 895 KK dan satu tanggul rusak. Sedangkan di Kota Medan kurang lebih sembilan kecamatan terendam banjir sejak 19 November dengan ketinggian rata-rata 30-50 cm. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles