Toba, MISTAR.ID
Program peningkatan Indeks Pertanaman (IP) komoditi jagung yang dicanangkan Pemkab Toba, mendapat respon positif dari sejumlah kalangan masyarakat, salah satunya dari politisi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kabupaten Toba.
Ketua PKP Kabupaten Toba Marajohan Hutapea berpendapat, bahwa program ini sangatlah dibutuhkan masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, untuk bangkit.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas ide Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus, dengan menggulirkan program itu. Menurut kami, program itu sangatlah brilian,” sebut Marajohan, rabu (22/9/21).
Baca Juga:Pemkab Toba, Ijinkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Dikatakannya, akibat pandemi, seluruh sektor perekonomian terdampak, termasuk sektor pertanian. Oleh karenanya, kebijakan ini sungguh mengena bagi masyarakat petani khususnya disaat memanfaatkan lahan persawahan pasca panen padi maupun lahan kering, untuk pertanaman jagung.
“Kami melihat program ini merupakan kesempatan yang sangat besar bagi masyarakat untuk beranjak dari keterpurukan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Jika kita hitung-hitung, benih yang disalurkan sebanyak 50 ton lebih, akan menyasar lahan seluas 3.336 hektar untuk pertanaman benih tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga:Pemkab Toba Persiapkan SDM Pemandu Wisata Cagar Budaya dan Museum
Berdasarkan kalkulasi di kisaran harga per kilogramnya Rp3.800. Dengan hasil 5,5 ton per hektar, maka hasil dari 1 hektar saja petani akan merauf hasil sebesar Rp18.348.000.
Sehingga, untuk hasil benih dari 50 ton tersebut akan menghasilkan Rp69.722.400.000. “Hasil ini sangat gemilang, namun kita juga mengakui terdapat kegagalan di beberapa daerah akibat faktor cuaca, dan itu juga tidaklah seberapa,” kata Marajohan.(james/hm10)
 komoditi jagung yang dicanangkan Pemkab Toba, mendapat respon positif dari sejumlah kalangan masyarakat, salah satunya dari politisi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Kabupaten Toba.){kind=link}