Tanjungbalai, MISTAR.ID
Terkait dugaan kecurangan Pilkada Tanjungbalai 2020, massa mengatasnamakan Forum Masyarakat Peduli Kota Tanjungbalai (FMPKT), menggeruduk kantor Bawaslu, Selasa (15/12/20).
Dalam aksinya, masa membeberkan adanya dugaan kecurangan berupa money politik yang bertujuan untuk mempengaruhi masyarakat, agar memilih pasangan calon (Paslon) no urut 3 yaitu Syahrial-Waris (Salwa) pada proses pencoblosan 9 Desember 2020 yang lalu.
Kordinator aksi, Indra Mingka dalam orasinya meminta agar Sentra Gakumdu Bawaslu, segera memproses adanya dugaan permainan money politik tersebut.
“Kami masyarakat merasa kecewa dan putus asa atas keberadaan Pilkada, yang dinodai dengan pemberian uang (money politik) untuk mempengaruhi masyarakat agar memilih pasangan tertentu,” Katanya.
Baca juga:Â 108 Personil Polres Batu Bara BKO ke Asahan dan Tanjungbalai
Dalam permainan dugaan money politik tersebut, kata Indra, sedikitnya ada 6 orang terbukti memberikan uang untuk mempengaruhi masyarakat, agar memilih Paslon no urut 3 yaitu Syahrial-Waris (Salwa).
Kasus money politik dengan melibatkan mantan Kepala Lingkungan (Kepling) III, Kelurahan Bunga Tanjung, Kecamatan Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai berinisial S, pengurus Parpol, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kepala Lingkungan (Kepling) ini.
Indra menambahkan, hal ini sudah dilaporkan dan kasusnya sudah ditangani oleh Sentra Gakumdu Bawaslu setempat.
“Kembangkan penyelidikan dan penyidikan dalam proses penanganan dugaan tindak politik uang, sampai kepada sumber pemberi uang dan aktor intelektual, sentra Gakkumdu jangan lemah dan lesu apa lagi merasa takut,” pungkasnya.
Baca juga:Â DPRD Soroti Masalah RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai
Sejalan dengan itu pula, Indra Mingka juga menyampaikan pesan agar Sentra Gakkumdu jangan pasang badan atau mempertaruhkan jabatannya, sehingga penanganan perkara pidana pemilu yakni money politik yang sedang ditangani menjadi kabur. (Eko/hm07)
