12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Jejak Harimau Sumatera Kembali Muncul, Warga Diminta Kurangi Aktivitas di Kebun

Medan, MISTAR.ID

Tewasnya warga diterkam Harimau Sumatera masih mengisahkan trauma bagi warga Desa Siraisan, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Padang Lawas (Palas) pada tahun 2019 lalu.

Teror itu kembali muncul, manakala warga kembali menemukan jejak satwa yang diduga adalah jejak harimau di perkebunan masyarakat. Jejak tersebut pertama kali ditemukan pada 30 Oktober 2021 dan dilanjutkan pada Minggu 31 Oktober 2021.

Penemuan jejak ini kemudian dilaporkan oleh Sekretaris Desa Siraisan kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut melalui Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang, Senin (1/11/21).

Baca Juga:Tragis! Tiga Harimau Sumatera Mati Akibat Jerat di Aceh Selatan

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim BKSDA Sumut meluncur ke lokasi dan melakukan pengecekan lapangan serta berkoordinasi dengan pihak terkait, Selasa (2/11/21) lalu. “Hasilnya ditemukan adanya dua jejak harimau di kebun masyarakat ukuran besar dan kecil,” ujar Humas BKSDA Sumut Handoko Hidayat, Senin (8/11/21).

Handoko mengatakan, hasil analisis sementara tim lapangan, harimau tersebut turun di sekitar perkampungan karena mengejar mangsa yang lari. “Atau kemungkinan lain induk harimau sedang mengajari anaknya berburu sehingga turun ke sekitar perkampungan,” sebutnya.

Handoko menjelaskan, di hari yang sama dua warga Desa Siraisan hendak mengambil mesin rumput yang tertinggal di gubuknya (di lokasi ditemukan jejak) mengaku melihat anak harimau yang sedang lincah bermain-main.

Baca Juga:Waspada! Harimau Sumatera Berkeliaran di Jalur Pendakian Sibayak

“Pada 5 November 2021, tim BKSDA Sumut mengusir harimau ke arah hutan dengan menggunakan jenduman dan mercon bersama WCS, lembaga mitra Balai BKSDA Sumut,” ungkapnya.

Handoko mengatakan, hingga saat ini BKSDA Sumut terus berkoordinasi dengan pihak terkait, baik itu Polsek, Koramil dan pemerintahan desa, sembari berjaga menghindari munculnya kembali harimau tersebut.

“Masyarakat diimbau untuk mengurangi aktifitas di kebun sampai kondisi dinyatakan aman. Jika terpaksa beraktifitas di kebun supaya bergerombol tidak sendiri-sendiri dan sebelum sore hari sudah harus kembali ke kampung, karena Harimau Sumatera biasanya aktif di sore dan malam hari,” ucapnya. (ial/hm12)

Related Articles

Latest Articles