16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Jalan Rusak Resahkan Warga Sei Renggas

Kisaran, MISTAR.ID

Masyarakat jalan Gajah LK.I Kelurahan Sei Renggas Kecamatan Kota Kisaran Barat Kabupaten Asahan resah dengan kondisi jalan yang rusak parah. Diduga kerusakan tersebut dipicu oleh hilir mudiknya dum truck dari tangkahan pasir mengakibatkan akses jalan mereka rusak berat.

Jalan Hotmix yang dibangun lebih kurang 3 tahun lalu dan sempat membuat warga setempat senang. Namun baru 3 tahun dibangun jalan tersebut justru berubah seperti tumpahan bubur yang berserakan.
Tangkahan yang beroperasional sejak dua tahun lalu telah menciptakan dilema bagi warga setempat. Sistem drainase rusak, riol parit banyak yang retak dan parit menjadi dangkal karena pinggiran nya banyak yang rompal dan mulai penuh terisi material pasir.

Menurut warga, setiap hari hampir 80 an truck yang melintas masuk ke tangkahan. Truck yang membawa pasir tersebut turut pula mengeluarkan air dan terus membasahi jalanan, sehingga jalanan seperti bongkahan bubur.

Baca juga: Jalan Rusak di Pinang Ratus hingga Jalan Wisata Parapat, Begini Kata Anggota DPRD Simalungun

Selain itu, dangkalnya parit sepanjang Jalan Gajah membuat Lingkungan I jadi rawan banjir. Parit meluap dan menggenangi pemukiman warga dan dua sekolah yaitu SMK Negeri 2 dan SDN 010056.

Nurhayati Dahlan kepala sekolah SDN 010056 Sei Renggas menyatakan ia sudah menyampaikan ketidak nyamanan saat musrembang di kelurahan Sei Renggas kepada Lurah Didi Prasetio.

Baca juga: Jalan Rusak di Setia Negara

“sudah sering siswanya yang terjatuh ketika melintasi jalanan rusak,” ujar Nurhayati. Tapi Nurhayati kecewa sebab laporannya tidak membuahkan hasil.

“Dari awal sebelum jalan Gajah itu rusak parah masyarakat juga telah membuat komitmen dengan pelaku usaha tangkahan pasir di kantor lurah Sei Renggas!” tambah salah seorang warga LK I yang enggan ditulis namanya, “Perjanjian yang disepakati itu terjadi sekitar antara akhir 2019 atau awal 2020, bang. Langsung ditanda tangani oleh Lurah kita bang Didi Prasetio, pemuka masyarakat Bapak H. Hidayat, dan perwakilan pengusaha tangkahan pasir,”

“Secara garis besarnya ada tiga yang kuingat kali 1. Jalan wajib disapu minimal satu kali sehari. 2. Kecepatan Maximum truck pasir dibawah 10km/jam. 3. Jalan yang berlobang harus segera diperbaiki. Tapi semua itu tak dibuat bang. Kalo memang di buat jalan kami tak hancur seperti sekarang !”

Masyarakat berharap agar persoalan ini segera diselesaikan agar tidak ada konflik yang mengarah pada tindakan anarki. (juni/zulhery/Jhon/hm06)

Related Articles

Latest Articles