18.9 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Hore! RSUD Deli Serdang Miliki Dua Alat PCR

Lubuk Pakam, MISTAR.ID

Dengan adanya alat Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab di RSUD Deli Serdang, maka rumah sakit milik pemkab setempat menjadi tumpuan masyarakat Sumatera Utara (Sumut) dalam penanganan Covid-19, setelah Medan.

Bahkan, kini RSUD Deli Serdang mendapat bantuan satu unit alat PCR/swab dari Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sumut. Bantuan itu guna menunjang alat yang sudah ada selama ini di rumah sakit tersebut.

“Saat ini kita sudah memiliki dua unit alat PCR/swab. Dengan memiliki dua unit alat PCR/swab, maka kita bisa meningkatkan pelayanan pemeriksaan Covid-19. Jika selama ini kita hanya dapat memeriksa 60 orang per hari, maka nantinya bisa mencapai 100 orang lebih perhari,” kata Direktur RSUD Deli Serdang dr Hanif Fahri SpKj kepada Mistar di ruang kerjanya, Senin (21/9/20).

Dijelaskan Hanif, saat ini pihaknya bukan saja merawat pasien Covid-19 asal Deli Serdang saja, tapi juga dari luar daerah. Bahkan, pasien Covid-19 yang mendapat perawatan di rumah sakit tersebut terus membludak, terutama ibu hamil untuk persalinan.

Baca Juga:Gedung IGD RSUD Deli Serdang Sangat Memprihatinkan

Kata dr Hanif, seharusnya ibu hamil atau yang akan menjalani persalinan memiliki rujukan dengan status probeble, susfek, konfirmasi. Jadi bukan datang sendiri tanpa didampingi bidan. Sehingga tidak ada yang “liar”.

Sebab, tambah Hanif, ibu hamil usia 1-9 bulan ada tercatat di bidan desa. Sehingga ada taksiran tanggal persalinan (TTP). Kemudian ada antenatal care (ANC) secara berkala minimal dilakukan empat kali selama kehamilan.

“Makanya bidan desa harus lebih aktif lagi, sehingga siapa ibu hamil yang terpapar Covid-19 dapat lebih cepat diketahui. Contoh, jika TTP tanggal 20 September, maka 14 hari sebelum kelahiran sudah lebih dahulu dilakukan rapit tes atau swab. Jika rekatif, maka ada waktu 14 hari dilakukan isolasi mandiri atau di rumah sakit,” papar Hanif.

Baca Juga:Keluarga Keberatan Almarhum Dikatakan Positif Covid-19, Ini Penjelasan Pihak RSUD Deli Serdang

Hanif juga menyesalkan adanya tenaga medis, puskesmas yang takut membawa pasien ke rumah sakit saat akan melahirkan. Sehingga, ibu hamil datang sendiri ke RSUD Deli Serdang untuk melakukan persalinan tanpa ada pendamping bidan.

Apalagi ada rumah sakit yang menolak pasien ibu hamil. “Untuk itu kita berharap bidan desa benar-benar aktif melakukan pengawasan terjadap ibu hamil di wilayah tugasnya, terutama di saat pandemi Covid-19,” tandasnya. (rinaldi/hm10)

Related Articles

Latest Articles