13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Heboh! Sidang Paripurna DPRD Dairi Diwarnai Interupsi 4 Mahasiswa

Dairi, MISTAR.ID

Rapat paripurna pembukaan masa sidang ke II DPRD Dairi dengan agenda penyampaian nota pengantar Bupati Dairi atas rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2020,  sempat heboh dengan diwarnai aksi gabungan mahasiswa, Senin (5/7/21).

Sekitar lima menit sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani dimulai, tiba-tiba empat orang mahasiswa spontan melakukan interupsi sambil membantangkan spanduk, seraya menyampaikan aspirasi di Gedung DPRD Dairi di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

“Interupsi pimpinan,” teriak mahasiswa sambil membentangkan spanduk. Situasi itupun membuat Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani meminta Satpol PP agar keempat mahasiswa itu disuruh keluar dari gedung .

Baca Juga:Mahasiswa Demo Ketua DPRD Deli Serdang

Tidak terima diusir dari gedung DPRD, keempat mahasiswa itu teriak-teriak. “Ini rumah kami, ini  rumah rakyat, kami disini menyampaikan aspirasi,” teriak mahasiswa sambil digiring Satpol PP keluar dari ruang sidang.

Adapun aspirasi yang dilontarkan mahasiswa adalah penolakan kehadiran PT Dairi Prima Mineral (DPM).

Selain itu, mereka meminta Bupati Dairi agar mengganti Camat Silima Pungga-pungga karena dinilai begitu  arogansi saat melakukan mediasi antara warga yang tinggal di lingkar PT DPM dengan pihak PT DPM.

Baca Juga:Tanggapan Rektor USI Terkait Mahasiswa Demo Tuntut Keringanan Biaya Kuliah

Sebelumnya, surat perihal keberatan sudah mereka sampaikan kepada Bupati Dairi dengan empat poin di antaranya:

1. Meminta kepada Bupati Dairi untuk melakukan pemeriksaan dan memberhentikan Horas Pardede dari jabatan Camat Silima Pungga-pungga.

2. Meminta Kapolres Dairi agar menghentikan Kapolsek Parongil Silima Pungga-pungga.

3. Meminta PT DPM melakukan tindakan inkonstitusional dan beroperasi yang tidak ada di dalam isi izin kontrak karya, dan amdal dalam melakukan pembangunan insfrastruktur.

4. Preseden buruk agar tidak terulang kembali.

Keempat mahasiswa mengaku dari komunitas cipayung Gus Dairi terdiri dari, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).(manru/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles