7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Gubernur Edy Inginkan PPDB Tidak Lagi Melalui Jalur Zonasi Melainkan Jalur Prestasi

Medan, MISTAR.ID

Selama ini pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur zonasi. Maka, di 2023 nanti Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi berkeinginan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur prestasi. Hal ini dikatakannya agar pelajar yang berprestasi dan pintar dapat bersaing dengan ketat di sekolah favorit dan bagus.

“Saya masih mengusulkan ke depan ini tidak ada lagi zonasi-zonasi. Jadi prestasi gitu, kita kan hanya dikasih 20 persen untuk jalur prestasi yang lain zonasi ,” kata Gubernur Edy, Selasa (21/6/22).

Mantan Pangkostrad itu mengatakan keinginan dirinya perlu terlebih dahulu dilakukan pengkajian dan dipelajari dari keseluruhan aspek pada pelaksanaan PPDB. “Zonasi ini juga nanti harus kita pelajari, itukan harus kita siasati,” tutur Gubernur Edy.

Baca Juga:PPDB Sumut Tahap Dua, Sebanyak 159.746 Peserta Didik Telah Mendaftar

Gubernur Edy menjelaskan keinginan PPDB 100 persen jalur prestasi. Karena, melihat siswa dan siswi yang prestasi di Sumut ini sangat banyak. Sehingga tidak dapat tertampung dengan sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri favorit dan bagus di Kota Medan. Karena, keterbatasan kuota hanya 20 persen saja.

“Jadi orang Tarutung enggak bisa sekolah di sini nanti, atau orang Nias enggak bisa sekolah di sini kalau sistem zonasi ini. Nah ini yang harus kita pertimbangkan walaupun ada kegiatan-kegiatan anak kita nanti kita lihat,” jelas Gubernur Edy.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu mengatakan sayang bila ada pelajar berprestasi dengan nilai rapor bagus terhalang dengan kuota prestasi dan zonasi. Dia harus melanjutkan pendidikan SMA atau SMK di sekolah swasta. Ditambah lagi, Gubernur Edy mengungkapkan pelajar prestasi dari kalangan ekonomi rendah akan membuat biaya hidup bertambah bila anaknya sekolah swasta.

Baca Juga:Disdik Sumut Harus Profesional Cegah Kecurangan PPDB

“Kalau inikan, persoalan dia tak bisa sekolah ke swasta. Karena kondisi sosial orang tuanya, ini dibutuhkan kehadiran pemerintah. Kalau dia memang kemampuannya ada kita sekolahkan, kita biayai, itu jalan keluarnya,” ucap Gubernur Edy.

Mantan Ketua Umum PSSI itu mengungkapkan bahwa pendaftaran PPDB setiap tahunnya mencapai 300 persen dari kuota yang ditetapkan. “Karena itu tadi yang saya katakan tiga kali lipat jumlah kuota yang ingin masuk sekolah negeri (favorit),” tutur Gubernur Edy.

Namun begitu Gubernur Edy menyampaikan pelaksanaan PPDB dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut terus mengalami perbaikan setiap tahunnya. Apa lagi PPDB tahun ini, minim ada pengaduan dari masyarakat. “Kita berharap dari tahun ke tahun semakin baik, tetapi kekurangan di sana sini masih banyak yang harus kita benahi. Tak bisa juga langsung kita tembus benahi, pelan-pelan,” pungkas Edy.(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles