23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus Antisipasi Hepatitis di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Mengantisipasi temuan Hepatitis misterius, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi membentuk tim khusus untuk mengantisipasi penyebaran kasus tersebut di
Sumut.

“Untuk di Sumut saya sudah membentuk tim dipimpin oleh dr Zainal Dirut RS Haji Adam Malik. Anggota-anggotanya ada Inke Lubis, Dokter Lia dan dokter lainnya, ” kata
Edy, Senin (9/5/22).

Edy mengakui belum ada kepastian penyebab kasus hepatitis misterius ini terjadi. Tim medis bahkan masih mendalami penularan kasus hepatitis misterius tersebut.

Baca juga: Rumah Sakit di Medan Siap Tangani Kasus Hepatitis Akut

“Ini yang belum ada kepastian mengenai hepatitis. Tapi sudah ada terjadi tiga orang di Indonesia. Penyebabnya virus. Tapi kenapa, ini yang sedang dipelajari. Saat ini terus melakukan kegiatan untuk mengetahui secara pasti,” ungkapnya.

Namun demikian, Edy tetap mengimbau masyarakat agar mengenakan masker untuk mengantisipasi terjangkit virus tersebut. Selain itu Edy mengingatkan agar menerapkan
hidup sehat dan bersih.

“Untuk mengantisipasi virus ini makanya tetap menggunakan masker. Terapkan dan bersihkan diri kita. Kalau itu virus yang bisa menularkan. Terkhusus untuk anak-anak balita
kita, ” paparnya.

Diketahui, sedikitnya empat anak di Indonesia dilaporkan meninggal dunia akibat terpapar hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau hepatitis misterius. Rinciannya, tiga kasus kematian anak terjadi di DKI Jakarta dan satu kasus kematian dari Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga kini belum diketahui penyebab hepatitis misterius yang muncul sejak 15 April lalu di Indonesia.

Baca juga: Waspada Hepatitis Akut, Dinkes Siantar Surati Seluruh Rumah Sakit

Dia menyebutkan satu kasus kematian terbaru di Kabupaten Tulungagung terjadi pada anak berusia tujuh tahun yang mengalami sejumlah gejala di antaranya mirip gejala
penyakit kuning. Kemudian demam, diare, urine berwarna lebih pekat dan feses berwarna pucat.

Sementara tiga kasus kematian sebelumnya di DKI Jakarta dilaporkan dalam kondisi stadium lanjut ketika sampai di rumah sakit. Ketiga pasien anak tersebut masing-masing
berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun.

Namun dia menyarankan para orang tua memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat jika ditemukan gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles