Medan, MISTAR.ID
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara (Sumut) menitipkan satu individu Orangutan (Pongo abelii) ke pusat karantina dan rehabilitasi dii Batu Mbelin, Sibolangit yang dikelola Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)-SOCP, Jumat (26/8/22).
Orangutan Sumatera berumur 10 tahun dan berjenis kelamin jantan itu tiba dari Yogyakarta menggunakan maskapai Garuda, mendarat di Bandara Internasional Kuala Namu, Kamis (25/8/22) petang.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Brau Kalimantan Timur Dheny Mardiono menjelaskan, satwa tersebut merupakan penyerahan dari BKSDA Jawa Timur untuk dirawat dan direhabilitasi di BKSDA Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga:Polda Sumut Serahkan Berkas Perkara Dugaan Penjualan Orangutan
“Namun, setelah melalui tes DNA, ternyata diketahui bahwa Orangutan tersebut merupakan jenis Orangutan Sumatera (Pongo abelii), sehingga direkomendasikan di pulangkan ke Sumatera Utara,” ujarnya.
Dalam proses pemulangan tersebut, kata Dheny Mardiono, Orangutan sempat transit di Wildlife Rescue Centre (WRC) Yogyakarta, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandara Internasional Kuala Namu.
Kepala BKSDA Sumut Irzal Azhar memastikan penanganan Orangutan tersebut telah memenuhi SOP Translokasi Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.4/KSDAE/KKH/KSA/4/2020 tanggal 9 April 2020.
Adapun isi surat edaran itu tentang panduan teknis pencegahan Covid-19 pada manusia dan satwa liar, serta telah memperhatikan kesehatan manusia maupun kesejahteraan satwa dalam rangka One Health serta Animal Walfare.
Baca Juga:BKSDA Sumut Evakuasi Satu Individu Orangutan dari Areal Perkebunan di Langkat
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk turut serta berpartisipasi menjaga Orangutan agar hidup sejahtera di hutan dengan tidak memeliharanya, menjaga habitat Orangutan dan aktif melestarikannya,” ujarnya.
Irzal mengatakan, Orangutan tersebut kini sudah berada di pusat karantina dan rehabilitasi Orangutan Sumatera di Batu Mbelin, Sibolangit yang dikelola Yayasan Ekosistem Lestari (YEL)-SOCP.
Selanjutnya akan dirawat dan direhabilitasi sebelum nantinya siap dilepasliarkan ke habitat alaminya.(ial/hm10)
