20.5 C
New York
Friday, May 10, 2024

Audiensi Bersama Bupati Taput, FATUT Dukungan Berdirinya UNTARA

Taput, MISTAR.ID

Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan didampingi Kapala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Sudirman Manurung dan yang mewakili Kepala Bappeda, terima audiensi dari Forum Anak  Tapanuli Utara (FATUT) untuk memberi dukungan berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya (UNTARA) melalui pernyataan sikap dan penyerahan spanduk petisi tanda tangan dukungan, di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Taput, Selasa (4/5/21).

“Kita sama sama memahami betapa pentingnya pendidikan sebagai jendela dunia, meng- cover kebutuhan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas untuk  Tapanuli Raya secara umum belum ada,” ujar Bupati mengawali arahannya.

Baca Juga: Bupati Nikson Nababan: Lahir UNTARA  Dongkrak Perekonomian Tapanuli Raya

Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa di samping mewujudkan  visi misi Tapanuli Utara menjadi lumbung SDM yang berkualitas, dampak  sektor ekonomi juga menjadi tujuan kita.

“Semakin tinggi perputaran uang maka semakin besar  pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, bukan hanya pertumbuhan  Ekonomi mikro, tetapi juga ekonomi makro,” kata Bupati menambahkan.

“Bagaimana kita berhenti mengekspor uang dan manusia produktif sehingga SDM kita yang berkualitas tetap membangun di Tapanuli Utara. Bagaimana kita memfasilitasi anak anak kita untuk sebuah kemudahan mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Bupati mengakhiri.

Baca Juga: Bupati Taput Nikson Nababan Bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Sampaikan Rencana Mendirikan UNTARA

Ketua FATUT dan selaku Ketua Divisi Forum Anak Daerah Provinsi Sumatera Utara (FADSU) Sandy Yudha Pratama Hulu dalam pernyataan sikapnya menyampaikan, bahwa semua anak Tapanuli Utara sebenarnya memiliki mimpi dan ekspektasi tinggi tentang pendidikan mereka.Namun, banyak yang terhalang dari faktor ekonomi dan sosial.

“FATUT melihat banyak anak Tapanuli Utara yang mengeluh dan kewalahan untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi. Bahkan, untuk ujian tes masuk PTN umum saja (yang dikenal UTBK-SBMPTN saat ini) anak Tapanuli Utara harus merogoh kocek untuk transportasi dan akomodasi ke Perguruan Tinggi Negeri yang terdaftar di LTMPT sebagai lembaga tes masuk PTN umum. Belum lagi masalah akomodasi bila nanti sudah masuk ke PTN tertentu,” ujar Sandy menambahkan.

Kata Sandy, apabila di Tapanuli Utara dan/atau Tapanuli Raya ada PTN umum, maka akan semakin mudah anak di Tapanuli Raya mendapat pendidikan tinggi.

Baca Juga: UNTARA Solusi Taput Mandiri, Tinggal Selangkah Lagi

Menurutnya, akses dan peluang kerja juga akan semakin terbuka dibandingkan status perguruan tingginya adalah perguruan tinggi keagamaan. Begitu pula dengan biaya, pembiayaan perkuliahan pasti tidak akan sama dengan harus merantau.

“Jika UNTARA hadir, maka anak Tapanuli Utara akan semakin mudah mengakses pendidikan tanpa terlalu pusing dengan masalah sosial dan ekonomi. Ekonomi keluarga juga akan semakin bangkit dengan adanya kaum terpelajar di rumah masing-masing,” ungkap Sandy.

“Ini niat kami, keinginan kami dan mimpi yang akan segera terwujud. Kami sangat ingin UNTARA menjadi kenyataan. Ini pilihan kami, tidak karena orang lain atau siapapun tetapi karena kami menyadari betapa kami sangat beruntung jika Universitas Negeri Umum itu ada di Tapanuli Raya”, pungkas Sandy mengakhiri.(Fernando/hm13)

Related Articles

Latest Articles