7.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Atap dan Fasilitas Sekolah Berulangkali Dicuri, Kepala SD Negeri di Sidempuan Lapor Polisi

Sidempuan, MISTAR.ID

Kepala SD Negeri 200218 Padangsidimpuan, Alihot Suhaimi Harahap, melaporkan hilangnya seluruh atap bangunan dan rusaknya berbagai fasilitas di sekolah yang dia pimpin ke polisi. Pencurian di sekolah ini sudah berulangkali dilaporkan namun tak pernah terungkap.

“Pencurian dan perusakan itu sudah saya laporkan ke Polisi. Saat ini Dinas Pendidikan, atas perintah Pak Wali Kota, sedang memperbaiki kembali bangunan dan mobiler yang rusak,” kata Alihot Harahap kepada wartawan di Padangsidimpuan, Senin (11/10/21).

Sesuai dengan Surat Tanda Terima Laporan Polisi nomor STPL/336/X/SPKT/Polres Padangsidimpuan/Polda Sumatera Utara, laporan tentang Pasal 363 KUH Pidana itu diterima Kanit III SPKT Aiptu Timbul Harahap pada Sabtu (9/10/21).

Baca juga: Pelajar Resah, Jalan Dekat Sekolah Rusak

Sekolah yang berada di perbukitan sekitar Jalan Mangaraja Maradat/Jalan Melati, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan ini dilaporkan dicuri atap sekolahnya. Dirusaknya jendela, pintu, meja, kursi dan lemarinya.

Sebelum dibersihkan, sekolah itu sangat berantakan. Atap bangunan tinggal kayu, plafon triplek hancur, meja dan kursi rusak berat, buku-buku dan lemarinya berantakan di lantai. Bahkan banyak ditemukan alat hisap sabu-sabu (bong) dan alat kontrasepsi bekas.

Menurut informasi diperoleh, laporan polisi ini merupakan yang kelima kalinya dibuat kepala sekolah sejak tahun 2010.

Berulangkali barang yang dicuri itu diganti dan kerusakan diperbaiki, namun peristiwa pencurian dan perusakan tetap terjadi. Pada saat sekolah masih menerapkan proses belajar dalam jaringan (Daring) kemarin pencurian makin jadi.

Jumlah murid sekolah itu saat ini hanya enam orang. Terdiri dari satu murid Kelas VI bernama Shakty Maulana Lumban Raja. Lima murid Kelas V bernama Juliani Siregar, Muhammad Nafis, Riza Putra Pratama, Ridhoansyah dan Yusup Harahap.

Sementara jumlah guru hanya dua orang ditambah satu orang kepala sekolah. Kemudian baru-baru ini Dinas Pendidikan mengangkat satu orang tenaga honorer sebagai penjaga sekolah.

“Saat ini enam murid dan dua guru itu kita tompangkan di SD Negeri terdekat atau di sekitar Stadion HM. Nurdin. Jaraknya sekitar 1 kilometer dari sekolah ini,” jelas Alihot Harahap.

Baca juga:Sering Kemalingan, Sekolah Pemerintah Ditembok

Ditambahkannya, meskipun setiap tahun dibuka penerimaan murid baru, namu tidak ada yang mendaftar. Selama ini murid paling banyak berasal dari Panti Sosial Anak milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang ada di Jalan Melati depan Makam Pahlawan.

Kepala sekolah dan guru memaklumi tidak ada orangtua yang menyekolahkan anak di SD itu. Pertama karena bangunan enam ruang kelas serta mobilernya rusak, sering ditemukan binatang berbisa yang datang dari hutan dan semak sekitar sekolah. Kamar mandi tidak berfungsi karena ketiadaan sumber air.

Paling utama lagi adalah, Panti Sosial Anak Pemprovsu di Sidempuan tidak lagi menampung anak usia SD. Selama ini, mayoritas murid sekolah tersebut berasal dari sana. (Iskandar/hm006).

Related Articles

Latest Articles