Deli Serdang, MISTAR.ID
Lima penderes kayu tusam ilegal di hutan lindung Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang, masih tetap menyadap. Diduga kelimanya khusus didatangkan dari Magelang.
Menurut warga, aksi penyadapan getah pohon tusam dari kawasan hutan lindung desa tersebut diduga melibatkan oknum mantan kepala desa dan aparat desa saat ini. Sehingga warga mendesak Kades terpilih Simar Sembiring mengganti seluruh perangkat desanya.
Disebutkan salah seorang warga bermarga Tarigan, selama ini perangkat desa, pengurus kelompok tani maupun pengelola Objek Wisata Pohon Damai di desa mereka masih bertalian keluarga dengan kades terdahulu.
Baca Juga:Warga tidak Izinkan Getah Tusam Ilegal Keluar dari Desa Simempar
“Makanya kami warga desa minta kepada kades yang sekarang untuk mengganti seluruh perangkat kantor desa, pengurus kelompok tani dan pengelola Pohon Damai. Kami juga mau berbuat untuk kemakmuran desa kami,” terang Tarigan.
Kades Simempar Simar Sembiring membenarkan soal permintaan warga itu. “Benar bang. Masih tegang ini. Sebab perangkat desa yang lama masih bekerja. Masyarakat minta mereka untuk diganti,” tulis Simar Sembiring melalui whatsApp.
Diungkapkan warga Desa Simempar, Sabtu (10/9/22) sekira pukul 23.00 WIB, getah tusam hasil sadapan dari warga Pulau Jawa tersebut diangkut keluar desa mereka menggunakan satu unit truk colt diesel dan mobil pick up Daihatsu Hiline.
Baca Juga:Sanpan RI akan Lapor ke KIP Jika Kades Simempar Tidak Terbuka Soal Dana Desa
“Sekarang ini kelima orang dari Pulau Jawa itu masih menderes getah tusam di hutan. Pak Kapolda Sumut dan Kapolresta Deli Serdang tolong tangkap pelaku dan pihak-pihak yang menyuruh dan melindungi penyadapan secara ilegal tersebut,” harap Sembiring dan warga Desa Simempar lainnya.
Sementara beberapa warga lain di sana juga tidak membantah jika aksi penyadapan getah tusam ilegal tersebut melibatkan oknum mantan kades mereka.(sembiring/hm15)
