12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

500 Ekor Sampel Darah Hewan Ternak dari Sumut Dikirim ke Pusvetma Surabaya

Medan, MISTAR.ID

Tercatat sebanyak 589 hewan ternak yang tersebar di Deli Serdang dan Langkat diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah membuat langkah-langkah strategis untuk mencegah wabah ini, agar tidak menyebar ke hewan ternak lainnya.

Salah satunya, sebanyak 500 ekor sampel darah hewan ternak yang ada di Sumut telah dikirim untuk di uji di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya.

“Sudah dikirim 500 ekor darah ke Surabaya pada 8 Mei lalu tepatnya ke Pusvetma di Surabaya. Jadi kita menunggu hasilnya,” jelas Gubernur Edy Rahmayadi, didampingi Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin, di Aula Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jumat (13/5/22).

Baca Juga:PMK Tak Menular ke Manusia, Kapolres Batu Bara Imbau Warga Tidak Panik

Dijelaskan Edy, untuk kondisi hewan-hewan ternak ini berdasarkan klinisnya masih diduga PMK. Begitupun ditekankan Edy, sampel ini masih akan terus dipelajari dan akan dipastikan dari hasil laboratorium.

“Memang kita dengar belum ada hewan yang mati karena ini. Dan, hewan ternak ini sudah kita isolasi. Khusus di Sumut, hewan ternak ini ada di wilayah Besitang dan tiga kecamatan yang ada di Deli Serdang. Jadi kita tunggu hasil dari Surabaya,” sebutnya.

Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin mengatakan, pihaknya akan secepatnya menyampaikan hasil laboratorium ke pemerintah daerah, bila hasilnya sudah sampai.

“Secepatnya hasil laboratorium akan kami sampaikan ke pemerintah daerah. Apalagi Aceh sudah ditetapkan wabah oleh Menteri Pertanian per tanggal 9 Mei 2022, dan juga di Jawa Timur,” sebutnya.

Baca Juga:Dinas Peternakan Asahan Selidiki Informasi Dugaan Sapi Terjangkit PMK

Hingga saat ini, disebutkan Nuryani, pihaknya belum mengetahui estimasi hasil sampel tersebut tiba, karena bagitu banyak posisi sampel yang masuk ke Pusvetma Surabaya.

“Jadi pengujian ini bisa 2 hari paling cepat. Tapi karena banyak sampel yang masuk dari daerah, maka ini akan agak lama. Sedangkan untuk di Medan memang memiliki Balai Veteriner sendiri, namun saat ini sedang mengoptimasi metode pengujiannya. Sehingga dalam waktu dekat dengan balai di Medan akan melakukan uji sampel juga,” terangnya.

Terkait untuk vaksin pada hewan ternak, pihaknya juga melakukan koordinasi ketersedian vaksin yang nantinya akan diumumkan secara resmi oleh Kementerian Pertanian.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles