Las Vegas, MISTAR.ID
KO kejam Alexander Povetkin yang merobohkan Dillian Whyte di ronde kelima menjadi Knockout of The Year 2020. Kekejaman ini akan selalu dikenang fans tinju dunia. Povetkin dua kali terjatuh, babak belur, dan nyaris kalah di ronde keempat.
Namun, keajaiban itu muncul di ronde kelima ketika sebuah uppercut kiri maut Povetkin menghunjam telak ke dagu Dillian Whyte yang langsung terjengkang ke kanvas dan pingsan beberapa saat. Whyte pun kalah KO di ronde kelima yang membuatnya kehilangan sabuk juara sementara Kelas Berat WBC.
Sebuah uppercut kiri maut Povetkin yang menggemparkan ring pada 22 Agustus 2020 lalu itu, akhirnya ditetapkan sebagai Knockout of The Year 2020 atau KO versi Boxingscene.com. ’’Jelas, dia orang yang sangat berbahaya, Anda tahu,” kata Whyte kepada Adam Smith dari Sky Sports sehari setelah kekalahan KO-nya.
Baca Juga:Mike Tyson Poles Anaknya Penerus Kejayaannya di Tinju Dunia
Pantas kiranya bogeman Povetkin yang merobohkan Whyte menjadi KO tahun lalu. Bagaimana tidak, KO kejam Povetkin itu membuat Whyte sempat tidak sadarkan diri di ronde kelima, telentang di bawah tali ring, yang memaksa wasit Mark Lyson untuk segera mengakhiri pertarungan yang dijadwalkan 12 ronde di Brentwood, Inggris.
KO kejam Povetkin yang menakjubkan dan brutal tiba-tiba menghentikan 11 kemenangan beruntun Whyte dan membuatnya kehilangan posisinya untuk melawan juara kelas berat WBC Tyson Fury. Whyte dari London memandang Povetkin, yang saat itu berusia 40 tahun, sebagai lawan yang kredibel namun dapat dikalahkan saat pemain asli Jamaika itu berusaha untuk tetap sibuk sambil menunggu kesempatan perebutan gelar WBC yang mungkin tidak akan pernah ia terima sekarang.
Kurang dari dua tahun setelah Anthony Joshua menjatuhkannya di Stadion Wembley, Povetkin membuktikan bahwa dia masih memiliki kekuatan tinju kejuaraan di dalam dirinya dan menghasilkan “Knockout of the Year” 2020 dari BoxingScene.com.
Baca Juga:Dendam, Dillian Whyte Ingin Menghancurkan Wajah Wilder!
’’Saya melakukan pertarungan tinju. Saya memenangkan pertarungan. Itu salah satu hal dalam tinju kelas berat. Ini tidak seperti saya dihajar terus menerus. Saya baru saja mencatat waktu. Itu saja. Saya memukul dengan hook, dia datang dengan uppercut. Anda tahu, dan hanya itu. Tapi semuanya baik-baik saja. Yang terpenting adalah kami mendapat pertandingan ulang,” papar Whyte.
Whyte yang berusia 32 tahun (27-2, 18 KO), yang satu-satunya kekalahan sebelumnya terjadi saat melawan Joshua, secara terpuji didorong untuk mengadakan pertandingan ulang yang menurut kontraknya harus dia jadwalkan sesegera mungkin. (sdn/hm12)
