10.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Sampah di Kota Wisata Parapat Mencapai 60 Ton Sehari Selama Libur Lebaran

Simalungun, MISTAR.ID

Danau Toba kini masuk kawasan wisata premium. Namun, selain peningkatan pengunjung, Kota Wisata Parapt juga mengalami dampak serius persoalan sampah yang kini meningkat drastis dari tahun sebelumnya.

Seperti pada momen libur Lebaran 1443 H, dengan meningkatnya jumlah wisatawan selama libur Lebaran yang berkunjung ke Parapat juga mengakibatkan debit sampah yang ditangani mencapai 60 ton per hari.

Camat Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Yosua Simaibang dikonfirmasi menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah memberlakukan dua shift petugas yang bertugas untuk pengumpulan sampah di kawasan Kota Wisata Parapat.

Baca juga: Pasca Libur Nataru, Sampah di Parapat Capai 20 Ton

“Jumlah tonase sampah diperkirakan di atas 60 ton per hari selama libur Lebaran dan cuti bersama tahun 2022. Diupayakan dengan (pembagian) shift pagi dan malam untuk mengutip sampah di beberapa titik,” kata Yosua dikonfirmasi, Sabtu (7/5/22) petang.

Diberlakukannya dua shift pagi dan malam tersebut agar sampah tidak menumpuk yang menimbulkan pemandangan buruk di Parapat, Kabupaten Simalungun. Dikatakannya, guna menangani sampah pada masa tingginya kunjungan wisatawan, pihaknya mengerahkan 7 petugas tenaga harian kecamatan dan 6 personel sweeper.

“Enam ASN pria di kecamatan termasuk camat dan sekretaris kecamatan juga ditugaskan menangani sampah ini. Petugas pemungutan sampah dari kecamatan,” kata Yosua.

Menurut Yosua, pihak Kecamatan Girsang Sipangan Bolon sendiri telah melakukan beberapa inovasi-inovasi teknis dalam hal penanganan sampah. Salah satunya dengan cara menormalisasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Baca juga: RTP Pantai Bebas Parapat Resmi Dikelola Pemkab Simalungun

Inovasi lainnya yakni, melakukan pengaturan jadwal pengangkutan sampah selama masa Lebaran. Hanya saja, Yosua masih menyayangkan bahwa di tengah upaya melestarikan Danau Toba sebagai destinasi superprioritas nasional, aksi buang sampah sembarangan masih terjadi di Parapat.

Hal itu menandakan, wisatawan yang berkunjung ke Parapat tidak sadar dan belum tertanam pada pengunjung untuk menjaga kebersihan serta tidak buang sampah di sembarangan tempat.

“Hasil temuan kondisi sampah berserakan masih menjadi kebiasaan di tengah tengah-tempat wisata yang berasal dari pengunjung. Lalu sampah restoran, rumah makan dan sampah hotel yang kuantitas lebih banyak 3 kali dibanding hari libur Sabtu dan Minggu,” pungkasnya. (hamzah/hm09)

 

Related Articles

Latest Articles