10 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Program CHSE Disosialisasikan Bagi Pegawai Hotel dan Restoran

Parapat, MISTAR.ID

Sosialisasi dan implementasi program Cleanliness Healt Safety Environmental Sustainability (CHSE) bagi pegawai hotel dan restoran, dimana CHSE ini diartikan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan digelardi Atsari Hotel Parapat, Rabu (2/12/20).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Resman H Saragih menyampaikan selama 8 bulan pandemi Covid-19 mengakibatkan sektor perekonomian terdampak termasuk pariwisata menjadi salah satu terdampak parah terkhusus di kawasan Danau Toba ini.

“Kita berupaya mulai dari pemerintah pusat dan partisipasi pemerintah provinsi serta kabupaten, asosiasi/ organisasi, seluruh stakeholder pariwisata dan juga masyarakat di kawasan Danau Toba untuk mengangkat Danau Toba kembali menjadi ikon pariwisata yang mendunia.

Baca juga: Grand Final Tobasa Fashion Show Festival Digelar, Patuhi Prokes Covid-19

“Kita bangga sejak pemerintah pusat menetapkan kawasan Danau Toba ini menjadi salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) super prioritas dan Unesco sudah mengakui Danau Toba ini masuk ke dalam global geopark network (GGN),” katanya.

Adanya pengakuan ini, katanya dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba ini, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari kawasan Kaldera Toba ini.

Di hadapan peserta yang dihadiri seluruh jajaran perhotelan dan restoran yang ada di Kabupaten Simalungun bersama para Narasumber, Kadis Pariwisata melalui Kemenparekrafi, Baparekraf RI menyampaikan menyadari betul situasional saat ini dan tentu berusaha untuk memulihkan kembali dunia pariwisata.

Salah satunya, lanjutnya adalah dengan memberikan bantuan (safety net) bagi industri pariwisata (hotel dan restoran serta bantuan kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan sosialisasi, bimtek, dan workshop guna mempersiapkan lingkungan wisata yang bersih sehat menerapkan protokol kesehatan melalui program hibah pariwisata Tahun 2020.

Untuk itu pula, lanjutnya, pemerintah mengajak industri pariwisata wajib memberlakukan protokol kesehatan di tempatnya masing-masing, karena kita harapkan dibulan-bulan yang akan datang beragam destinasi pariwisata akan dibuka secara bertahap dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat, sehingga pada tahun 2021 mudah-mudahan sektor pariwisata bisa normal kembali.

“Kita harus siap memasuki masa kebiasaan baru tersebut dan program CHSE ini ditujukan bagi semua pihak, mulai dari pemerintah daerahnya, pemilik pengelola tempat wisata-hotel – restoran, asosiasi, pemandu wisata karyawan, tamu pengunjung dan kelompok masyarakat,” kata Resman. (karmel/hm09)

Related Articles

Latest Articles