21 C
New York
Friday, May 3, 2024

Prajurit TNI AD Perdamaian PBB Tewas di Kongo, Ibu Kandung Serma Rama Berharap Pelaku Penembakan Anaknya Diusut

Simalungun, MISTAR.ID
Wagini, ibu kandung Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi meminta Pemerintah Indonesia mendesak Pemerintah Kongo untuk mengusut tuntas penyerang pasukan perdamaian PBB yang menewaskan seorang prajurit TNI AD, Serma Rama Wahyudi.

Duka mendalam ini masih terkenang, berbalut kerinduan pada Rama anak ketiga dari empat bersaudara itu. “Saya berharap, pelaku penembakan anak saya diusut oleh pihak berwenang. Meskipun saya ikhlas tapi anak saya sangat saya cintai,” harap Wagini dihubungi Mistar, Sabtu (27/6/20) siang.

Wagini mengisahkan, sejak remaja, Rama dikenal memiliki kepribadian bersahaja dan tidak terlalu banyak bicara. Ia sangat mencintai profesi yang merupakan cita-citanya sejak kecil.

“Anak saya ini mulai SD di Nagori Dolok Sinumbah, SMP di Kelurahan Perdagangan dan STM di Pematangsiantar. Rama ini baik dan ngak banyak omong dia itu. Sejak kecil memang cita citanya ingin jadi prajurit TNI dan kesampaian,” ujarnya.

Baca Juga:Gugur Dalam Misi Perdamaian PBB, Sang Ibu Kenang Kedekatan Serma Rama Wahyudi

Anita, menantu Wagini berprofesi sebagai perias salon di Pekanbaru, saat ini harus menghidupi ketiga anaknya.

Untuk, Wagini yang juga merupakan istri pensiunan pegawai BUMN PTPN IV Dolok Sinumbah ini berharap, kelak anak Rama dapat melanjutkan perjuangan ayahnya menjadi prajurit TNI di masa depan.

“Cucu saya semua tinggal dengan menantu saya Anita, dia pekerjaannya rias salon, semoga kelak cucu saya jadi prajurit TNI seperti ayahnya,” sebutnya.

Kini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya penyelidikan tersebut kepada Pemerintah Indonesia. Ia pun berharap Kementerian Luar Negeri (Kemenlu ) Republik Indonesia dapat meningkatkan diplomasi untuk mendorong tuntas pengusutan pelaku penembakan Serma Rama Wahyudi.

Peristiwa tewasnya Serma Rama Wahyudi terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Manusco, yang melaksanakan pembangunan Jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi warga setempat.

Dalam perjalanan kembali ke Central Operation Base, terjadi penghadangan yang dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personil yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo.

Serangan mendadak itu diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata yang berkonflik dengan Pemerintah Demokratik Kongo Afrika. Dalam laporan kepada keluarga, Serma Rama Wahyudi diketahui meninggal dunia akibat tembakan di bagian dada atas sebelah kiri. (billy/hm10)

Related Articles

Latest Articles