18.8 C
New York
Friday, May 3, 2024

Penumpang Anjlok 80 Persen, Pelabuhan Tigaras Hampir Lumpuh

Simalungun, MISTAR.ID

Wabah Covid-19 benar-benar memukul industri pariwisata kawasan Tigaras Simalungun. Jumlah penumpang kapal menurun drastis hingga 80 persen dan membuat pemilik kapal penyeberangan merugi karena meski menyeberangkan penumpang, biaya minyak pun tak kembali.

Hal ini diungkap Komandan Regu Pelabuhan Tigaras-Simanindo Kementerian Perhubungan Carter Panggabean mengatakan, sejak mewabahnya Covid-19, penumpang di pelabuhan Tigaras menurun secara drastis.

“Dengan larangan mudik ini, penurunan penumpang itu hampir 80 persen dari hari biasanya,” ucap Carter Panggabean kepada Mistar pada Senin (25/5/20).

Carter menjelaskan, akibat dari penurunan penumpang di pelabuhan Tigaras, kapal kayu yang biasanya beroperasi sampai 12 trip kini hanya 6 trip setiap harinya, sedangkan kapal ferry dari 11 trip, kini hanya beroperasi sebanyak 5 trip saja.

“Kapal kayu hanya 6 trip, kapal ferry 5 trip, dan itu pun penumpangnya hanya sedikit,” jelasnya. Carter juga mengatakan, Pelabuhan Tigaras yang ada di Simalungun itu dan pelabuhan Simanindo yang ada di Samosir hampir lumpuh akibat wabah Covid-19.

Walaupun hampir lumpuh, Carter juga menjelaskan, warga yang dapat menyebrang dari pelabuhan Tigaras hanya masyarakat yang benar-benar memiliki keperluan.

Baca juga : Dampak Covid 19 Objek Wisata Toba Terpuruk

“Kita tanya keperluannya, dan kita juga selalu meminta surat tugas, jika hanya ingin berlibur jelas kita tidak akan ijinkan,” jelas Komandan Regu itu.

Sementara itu, salah seorang nahkoda kapal kayu J Simarmata, yang ada di pelabuhan Tigaras mengaku rugi dengan situasi saat ini, dia menjelaskan untuk minyak kapalnya saja mereka merugi.

“Rugi besar, untuk minyak saja tidak cukup, penurunan penumpang kapal kayu kami mencapai 80 persen,” ucap J Simarmata. Simarmata juga berkeluh kesah kepada Mistar, dia mengatakan para nahkoda dan kernet kapal butuh perhatian dari pemerintah.

“Kita berharap pemerintah mau membantu kita, kita di sini tetap beroperasi walaupun penumpang tidak ada, karena kita tidak diijinkan untuk berhenti,” jelas Simarmata.(roland/hm09)

Related Articles

Latest Articles