21.5 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Pemilihan Bupati Simalungun 2020 Sepi, RHS Sementara Unggul

Simalungun, MISTAR.ID

Pemilihan Bupati Simalungun yang digelar di TPS 03 Dusun Sipinggan Nagori Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun telah selesai dilaksanakan. Setelah proses perhitungan suara digelar, Radiapoh Hasiholan Sinaga-Zonny Waldi (1) berhasil memenangkan suara terbanyak dengan 98 suara.

Sementara Wagner Damanik-Abidinsyah (3) berhasil meraup 62 suara, Muhajidin Nur Hasim-Tumpak Siregar (2) dan pasangan Anton Saragih-Rospita Sitorus (4) sama-sama memperoleh 31 suara.

Bila melihat daftar pemilih tetap (DPT) yang ditempelkan panitia di papan tulis di pintu masuk TPS, tercatat jumlah pemilih sebanyak 289 pemilih di TPS tersebut. Namun, hingga penghitungan suara hanya ada 222 suara yang masuk ke kotak suara. Artinya ada 67 pemilih yang tidak memberikan hak suaranya.

Baca juga: Zonny Waldi: Semoga Pilkada Simalungun Berjalan Lancar

Pantauan Mistar, beberapa warga enggan memberikan suara untuk memilih karena mengaku kecewa dengan kebijakan pemerintah dalam pembangian bantuan langsung tunai (BLT), bantuan sembako di masa pandemi Covid-19 dan kebijakan lainnya, termasuk pengurusan KTP/KK dan surat-surat lainnya.

“Aku tak mau memilih karena selama ini pemerintah tak perduli pada kami. Kami tak pernah dapat bantuan meski orang lain dapat. Padahal keluarga kami sangat pantas dapat bantuan tapi selama ini terkesan dipilih-pilih sehingga kami tak pernah dapat apapun selama pandemi Covid-19,” ujar seorang ibu rumah tangga Boru Sinaga (47) kepada Mistar. Keengganan untuk memilih calon bupati tersebut ternyata tak hanya dirasakannya sendiri terbukti dengan banyaknya yang tak memberikan hak suara di TPS tersebut.

Karenanya, situasi Pilkada 2020 ini terasa sangat berbeda dengan situasi Pilpres dan Pileg 2019 yang sangat ramai dan panjang, situasi Pilkada 2020 di Simalungun khususnya di TPS 03 Dusun Sipinggan Nagori Tigabolon Kecamatan Sidamanik, suasana Pilkada tampak sepi. Tak terlihat antuasiasme pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Meski panitia menyediakan kursi antrian, tak satupun peserta pemilih tampak menduduki kursi tersebut.

Hingga pukul 10.00 WIB, tak terlihat kelompok masyarakat berkumpul karena setiap pemilih yang hadir di TPS langsung dilayani mulai dari pendaftaran, memperoleh kertas suara, masuk ke bilik suara dan memasukkan kertas suara ke kotak suara. Tak butuh waktu banyak untuk menyelesaikan proses tersebut.

Baca juga: Di TPS 13 Jalan Singosari Kelurahan Martoba, Kolom Kosong Unggul dengan Selisih 15 Suara

Namun, TPS menerapkan protokol kesehatan ketat. Semua pemilih harus mengenakan masker dan cuci tangan sebelum masuk ke TPS dan masuk ke TPS tangan harus memakai handsanitizer. Kemudian saat mendaftar, pemilih diberikan sarung tangan plastik hingga pencoblosan selesai. Ketika surat suara sudah dimasukkan ke kotak suara, pemilih melepas sarung tangan ke tempat sampah yang tersedia dan selanjutnya jari pemilih ditetesi tinta sebagai bukti telah mengikuti pencoblosan.

Ternyata suasana sepi ini tak hanya terjadi di TPS 03 Sipinggan Nagori Tigabolon saja. Pada umumnya TPS yang ada di sepanjang Jalan Besar Sidamanik hingga ke Kecamatan Sidamanik situasinya tak jauh berbeda. Tak terlihat kerumunan massa dan pemilih tak perlu antri untuk memberikan hak suaranya.

Sekitar pukul 11.00 WIB, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan saksi mendatangi rumah warga yang memiliki hak suara namun tak bisa datang ke TPS karena sakit atau karena umur yang sudah tua. Proses pencoblosan masih terbuka hingga pukul 13.00 WIB dan dilanjutkan dengan perhitungan suara yang memenangkan RHS-ZW (1) dan disusul Wagner Damanik (2). (jelita/hm09)

Related Articles

Latest Articles