12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Mensos Kunker ke Simalungun, Pastikan Bansos Sampai dan Dapat Dirasakan Masyarakat

Simalungun/Mistar

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kelurahan Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun. Kedatangan Mensos Juliari untuk memastikan bantuan sosial (Bansos) sampai dan dirasakan manfaatnya untuk masyarakat terdampak pandemi.

Kepada masyarakat dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dia temui, Mensos Juliari menyampaikan salam Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Sumatera Utara.

“Saya meneruskan salam Presiden kepada masyarakat di Sumatera Utara. Saya hadir ke berbagai kota di Tanah Air,  termasuk Sumatera Utara untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi,” katanya saat menyaksikan penyaluran BST di Balai Karya Murni di Kelurahan Perdagangan Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, Kamis (12/11/20).

Setelah melakukan pertemuan di Balai Karya Murni, Mensos selanjutnya menyaksikan pencairan Bansos Tunai (BST) di Kelurahan Perdagangan, dan Kantor BPR Bandar Jaya, untuk menyerahkan bantuan kepada pesantren dan gereja senilai Rp1 miliar, keduanya bertempat di Simalungun.

Baca Juga:Mensos Juliari Batubara Ke Simalungun, Peserta Wajib Rapid Test

Dalam kesempatan itu, Mensos menyatakan, pemerintah bertindak cepat dalam menangani dampak Covid-19, baik dari aspek kesehatan, perlindungan sosial maupun penguatan perekonomian. Hal ini untuk memastikan masyarakat mendapat bantuan di tengah masa sulit akibat pandemi.

“Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada semua pembantunya termasuk kami para menteri, untuk memastikan masyarakat tidak ada yang kelaparan. Kemensos yang bertugas di bidang perlindungan sosial, segera melakukan refocussing program dan realokasi anggaran dan selanjutnya menyalurkan berbagai bansos untuk masyarakat terdampak pandemi,” ucap Juliari.

Dalam tugas penanganan dampak pandemi, Kementerian Sosial berada dalam klaster penyelenggaraan program jaring pengaman sosial (JPS). Kemensos mendistribusikan berbagai bantuan sosial baik itu reguler, bansos khusus dan bansos tambahan.

“BST ini adalah salah satu bansos khusus untuk membantu mengurangi beban perekonomian masyarakat yang tertekan oleh pandemi. Semoga bantuan ini bermanfaat. Gunakan bantuan ini sebaik-baiknya, jangan dipakai untuk membeli rokok,” ungkapnya.

Tak lupa ia mengingatkan, bahwa bansos sifatnya sementara. Ia berharap, masyarakat dan kepala daerah mampu menciptakan aktivitas, dan program yang bersifat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Ia berpesan kepada pemerintah daerah untuk mengecek penerima bantuan. Bila sudah “naik kelas” untuk tidak diberikan bantuan lagi. “Bantuan bisa untuk mereka yang belum mendapat bantuan. Jadi ada asas keadilan,” kata Mensos.

Baca Juga:Gedung Kemensos Dilalap Api

Sementara itu, Kabupaten Simalungun merupakan kabupaten dengan serapan tertinggi dan tercepat di Sumatera Utara. Hal ini berkat dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah.

Mensos mengapresiasi capaian Pemkab Simalungun, dan semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan BST di berbagai daerah di Tanah Air. Mensos mengingatkan agar dalam setiap kegiatan terutama dalam penyaluran bansos memperhatikan protokol kesehatan.

“Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak, jajaran Kemensos, pemerintah daerah, direksi PT Pos Indonesia, para pendamping dan semua pihak yang telah membantu. Atas kerja sama dan kerja keras kita semua, program BST ini bisa berjalan dengan baik,” sebutnya.

Menteri Sosial Juliari Batubara menerangkan, bahwa Provinsi Sumatera Utara mendapat bansos dari Kementerian Sosial RI berupa, program sembako sejumlah 768.882 KPM, dengan nilai Rp1.657.086.100.000.

Baca Juga:Mensos Ingatkan Penerima Bansos, Jangan Dibelikan Pulsa, Lipstik dan Rokok

BST dengan jumlah 558.759 KPM senilai Rp2.244.623.900.000, bantuan sosial tunai (Non PKH) sebanyak 16.385 KPM, dengan nilai Rp8.192.500.000.

Untuk Kabupaten Simalungun mendapat bantuan sosial dari Kementerian Sosial RI berupa, program sembako sejumlah 44.020 KPM, dengan nilai Rp97.148.650.000, BST sejumlah 41.592 KPM, dengan nilai Rp152.404.800.000.

BST merupakan bansos khusus Kemensos yang menjangkau 9 juta KPM terdampak pandemi di luar Jabodetabek. Pada salur gelombang 1 periode April-Juni 2020 indeks sebesar Rp600 ribu per KPM per bulan. Pada salur Gelombang 2 yakni Juli-Desember 2020, indeks sebesar Rp300 ribu per KPM per bulan.

Salah satu KPM BST Kemensos Hamdayani Sinaga mengungkapkan, manfaat positif dari BST. Pria 49 tahun ini berjualan kebutuhan sehari-hari di warungnya, di Desa Perdagangan Kecamatan Bandar. Dengan 3 anak dimana satu masih sekolah, Hamdayani merasa hasil jualannya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga:Menteri Sosial Sebut Hari Pahlawan Harus Dapat Kobarkan Semangat Perjuangan

“Dulu sehari bisa dapat Rp150 ribu. Setelah pandemi kadang-kadang dapat Rp50 ribu. Untuk biaya yang masih sekolah ini ya agak berat Pak,” katanya.

Ayah 3 anak itu mengaku beruntung di saat sulit ia mendapatkan BST. Aparat desa yang melakukan pendataan memasukkan namanya dalam daftar penerima BST. Ia mengaku sudah menerima BST sejak pertama program ini berjalan pada Gelombang I dengan indeks Rp600 ribu.

Dalam kunjungannya tersebut, Menteri Sosial Juliari Batubara disambut Pemkab Simalungun dengan menyajikan pameran kube, e-warung dan beberapa hasil UMKM dari Kecamatan Bandar.

Sementara itu, Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih dalam kesempatan tersebut mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Menteri Sosial, yang sudah datang ke Simalungun untuk memantau penyaluran bantuan sosial tunai.

Dikatakannya, atas kehadiran Menteri Sosial, masyarakat Simalungun patut berbangga dan bersyukur. “Kita patut berbangga dan bersyukur atas kehadiran Menteri Sosial, untuk selanjutnya kita siap menerima arahan dari Kementerian,” tutur JR Saragih.(roland/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles