12.7 C
New York
Monday, May 13, 2024

Drainase Tanjung Dolok-Tigaras Dikeruk, Pengguna Jalan Waspada

Simalungun, MISTAR.ID

Proyek pengerukan saluran drainase di sepanjang jalan Tanjung Dolok Nagori Sibaganding menuju wisata Tigaras yang dikerjakan pihak rekanan Balai Jalan Nasional Wilayah II Sumut diduga tidak sesuai prosedur pengerjaan.

Selain tidak sesuai prosedur, pengerjaan pengerukan saluran drainase tersebut juga tidak memperhatikan aspek keselamatan para pengguna jalan sehingga para pengedara harus estra hati-hati ketika melintas.

Pengamatan Mistar, proyek pengerukan saluran drainase mulai dari simpang Tanjung Dolok Nagori Sibaganding hingga Kelurahan Sipolha Horison, jalan tersebut semakin menyempit akibat galian dari dalam parit dibiarkan di badan jalan hingga menutupi sebagian jalan, Minggu (13/9/20).

Baca juga: Proyek Drainase Siantar Diprotes Warga, Komisi III: Rekanan Dan Dinas PU Akan Kita Panggil

R Sinaga salah seorang warga sekitar menyampaikan, dalam beberapa minggu belakangan ini, pihak Dinas Pengerjaan Umum sedang membenahi saluran drainase di sepanjang jalan Tanjung Dolok hingga Kelurahan Sipolha Horison.

Namun pengerukan ini meresahkan warga karena tanah bekas galian masih menumpuk di bahu jalan, sehingga jalan ini semaking menyempit dan lincin. “Tanah bakas galian dibiarkan berserakan sampai berhari-hari, kalau hujan, tanah di bahu jalan menjadi becek dan licin sehingga lingkungan kami menjadi kotor. Ini sangat mengganggu pengguna jalan, terlebih lagi jalan ini merupakan jalan menuju wisata Tigaras dan Berastagi, jika tidak segera diangkut maka akan berserak kembali dan masuk dalam parit,” ujar R Sinaga

Terpisah D Manik salah seorang warga yang membuka usaha tempat makan ini mengaku semakin terganggu dengan sisa tanah bekas galian saluran drainase yang berserakan di jalan. Saat terik sisa tanah mudah terbawa angin maupun kendaraan lewat, sehingga orang menjadi enggan datang ke usaha tempat makannya.

D Manik juga menyampaikan, jika hujan turun tumpukan tanah tersebut akan turun ke jalan dan membuat jalan menjadi becek dan berlumpur sehingga rawan kecelakaan. Karenanya, pihak Balai Jalan Nasional Wilayah II Sumut maupun kontraktornya segera memperbaiki masalah tersebut.

Hingga berita ini diturunkan ke meja redaksi, Andi Malau selaku pengawas pengerjaan tidak bersedia menjawap telepon dan pesan yang dikirimkan pun tidak direspon meski  pesan WA yang dikirim telah dibaca dengan tanda garis 2. (karmel/hm09)

Related Articles

Latest Articles