9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Disdik Simalungun Akui Workhshop Guru Rp600 Ribu Resmi, Disarankan dari Dana BOS

Simalungun, MISTAR.ID

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Parsaulian Sinaga membantah terkait adanya pengutipan dalam acara Workshop Pembelajaran Interaktif Berbasis Multimedia Digital, terhadap guru.

Parsaulian mengatakan, bahwa pembayaran sebesar Rp600 ribu dari setiap guru, atau peserta adalah hal yang resmi.

Diterangkan Parsaulian, bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan oleh lembaga independen, yang sudah memiliki badan hukum, dan ijin untuk melaksanakan Diklat.

Diterangkannya, bahwa pembiayaan sebesar 600 ribu sudah sesuai dengan proposal yang dibuat pihak penyelenggara.

Baca juga:Disdik Siantar Gelar Kompetisi Guru Kreatif dan Inovatif Berbasis Digitalisasi

“Dalam proposal mereka, kegiatan yang sama dilakukan di Pulau Jawa pembiayaan tiap gurunya 400 ribu, Kemudian di Luar Jawa pembiayaan Rp600 ribu, dan itu resmi suratnya” terang Parsaulian Sinaga kepada Mistar, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/11/21)

Dia menerangkan, dengan pembayaran Rp600 ribu, peserta akan mengikuti pelatihan yang digelar selama 4 Hari.

Dengan rincian, 2 Hari digelar di hotal atau tempat pertemuan, dengan biaya hotel dan makan peserta ditanggung penyelenggara. Kemudian 2 Hari lagi dilakukan pelatihan secara daring.

Parsaulian juga mengatakan, bahwa peserta yang memberikan pembiayaan tersebut, juga sudah menerima kwitansi sebagai tanda bukti.

“Kemudian setiap peserta yang ikut itu diberikan kwitansi pembayaran nya, jadi itu pembayaran nya resmi” terang Parsaulian.

Namun sebelumnya dikatakan Parsaulian, Disdik Simalungun sudah menyarankan pihak sekolah, agar pembiayaan diklat dibebankan ke dana BOS, namun banyak sekolah menolak.

Baca juga:Bupati Simalungun: Program Guru Penggerak Tingkatkan Mutu Pendidikan

“Sudah kita sarankan agar dari dana BOS, tapi mereka banyak menolak” kata Parsaulian.

Dia juga menegaskan, bahwa kegiatan tersebut bukan suatu paksaan. “Yang mau ikut yah ikut, jika tidak juga tidak ada sanksi” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah guru merasa resah dengan workshop berbayar yang digelar tersebut. Hal ini disebabkan, di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19, mereka harus dibebankan untuk membiayai kegiatan workshop yang cukup besar. (roland/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles