15.4 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

56 Rumah Terendam Banjir di Sinaksak, Ini Permintaan Warga

Simalungun, Mistar.ID
Sebanyak 56 rumah warga yang bermukim di bantaran rel kereta api di Kelurahan Sinaksak Kabupaten Simalungun terendam banjir pascaturunnya hujan, Rabu (2/12/20).

Akibatnya, hampir seluruh alat-alat rumah tangga milik warga terendam air. Selain rumah warga yang terendam banjir, satu unit mushola juga turut terendam air dan tak dapat digunakan untuk beribadah sholat, Kamis (3/12/20).

Dari ke 56 rumah yang terendam banjir, 20 rumah berada di Lingkungan 10. Begitu juga di Lingkungan 3, ada 36 rumah terendam air.

Lurah Sinaksak Rapolon Sitio ketika ditemui di lokasi banjir mengatakan, tanah yang dijadikan warga sabagai hunian tersebut merupakan tanah milik Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKAI).

Baca Juga:Baca Anjuran dan Larangan Ini Selama Bencana Banjir

“Inikan tanah milik PJKAI dijadikan warga sebagai tempat hunian. Paling lima oranglah yang memiliki sertifikat tanah, sebagiannya itu tanah milik PJKAI,” ungkap Rapolon saat diwawancarai, Kamis (3/12/20) sekira pukul 13.00 WIB.

Diterangkannya, pihaknya saat ini telah menyediakan bangunan balai desa untuk digunakan warga yang rumahnya terendam banjir sebagai tempat pengungsian sementara.

Rumah warga yang bermukim di bantaran rel kereta api di Kelurahan Sinaksak Kabupaten Simalungun terendam banjir.(f:hamzah/mistar)

“Balai desa saat ini kita alih pungsikan untuk tempat pengungsian. Kalau dapur umum sudah kita sediakan, posko kesehatan juga kita sediakan,” sebut Rapolon.

Terkait masalah air yang merendam rumah-rumah warga, Rapolon Sitio kembali mengatakan, saluran air tertutup pascapihak PJKAI melalukan pergantian bantalan perlintasan kereta api.

Baca Juga:Bersih-Bersih Setelah Banjir, Perhatikan Hal Berikut

“Awalnya adanya saluran pembuangan air, tapi kemarin karena pihak PJKAI melakukan perbaikan jadi tertutuplah saluran airnya. Kita juga sudah menyurati PJKAI agar segera melakukan perbaikan supaya air tidak merendam rumah warga lagi,” ujarnya.

Amatan Mistar di lokasi, tampak besi-besi baja dan dua alat berat berada di sekitaran rumah-rumah warga yang ikut terendam banjir. Rencananya, besi-besi tersebut oleh PJKAI akan digunakan sebagai penyokong membuat rel gantung, sehingga air dapat mengalir.

Zainudin Nainggolan yang merupakan Kepling Lingkungan 3 Kelurahan Sinaksak kepada wartawan mengatakan, tingginya genangan air yang merendam rumah warga tersebut mencapai lima meter.

“Ini tingginya air mencapai lima meter, makanya ada rumah warga yang tenggelam. Kalah tinggi sama air yang merendam ini,” ucap Zainudin.

Baca Juga:Tindakan Pencegahan Medis Wajib Selama dan Setelah Banjir

“Memang inikan tanah PJKAI. Saat ini, PJKAI itu mau membuat rel gantung, makanya ini mereka buat jalan untuk alat berat crane yang nantinya mengangkat besi-besi yang besar itu,” katanya lagi.

Menurut Zainudin, genangan air yang merendam rumah-rumah warga tertahan dan tidak mengalir akibat adanya pembuatan jalan.

Warga yang rumahnya terendam air secara langsung meminta agar pihak Pemkab Simalungun mengupayakan penyedotan air, sehingga warga dapat menyelamatkan barang-barang mereka.(hamzah/hm10)

Related Articles

Latest Articles