9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Terungkap, Begini Keseharian Wanita Penabrak Ruang SPKT Polres Pematangsiantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Fitri Arni Matondang (29) warga Jalan HOK Salamuddin, Kabupaten Simalungun, itu hingga, Selasa (22/3/22), masih ditahan di Polres Pematangsiantar. Fitri ditahan usai menabrakkan diri ke ruang SPKT menggunakan sepeda motor yang dikendarainya pada Senin (21/3/22) pagi. Pasca kejadian, sosok wanita ini pun menjadi sorotan.

Sesuai informasi dihimpun mistar.id, Fitri dan orang tuanya merupakan warga asli Nagori Siantar Estate, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Pangulu (Kepala Desa) Siantar Estate, Rusdi mengatakan, sejak lama Fitri dan keluarga tinggal di Nagori Siantar Estate dan dikenal baik-baik saja. Mereka pun terbilang orang lama dan menjalani kehidupan bertetangga satu sama lain.

Baca Juga:Wanita Penabrak Ruang SPKT Polres Siantar Masih Rutin Konsumsi Obat

“Iya (warga saya). Kesehariannya ya seperti warga biasa. Normal-normal saja. Dia sudah berkeluarga dan saya lihat biasa-biasa saja. Kalau soal bertetangga, ya biasa, dekat dengan teman-temannya,” ujar Rusdi kepada wartawan, Selasa (22/3/22).

Rusdi kembali menyampaikan sosok Fitri memiliki kepribadian yang biasa. Fitri  dikenal memiliki pendirian yang keras, tetapi tetap berhubungan dengan warga satu sama lain. Tidak ada konflik yang terjadi selama ini dengan jiran tetangga. “(Pribadi) biasalah, kalau misal sikap mau menang sendiri itu biasalah,” kata Rusdi.

Rusdi mengatakan, Fitri tidak memiliki anak dari dua kali pernikahannya. Pernikahannya terakhir dengan seorang pria, Fitri ikut dengan suaminya dan kemudian tinggal di Binjai. Tak diketahui apa pekerjaan dari suami Fitri. Suaminya dikenal hanya sering mengikuti pengajian.

Baca Juga:Kapoldasu Ungkap Wanita yang Tabrak Pintu SPKT Polres Siantar Tak Terkait Terorisme

Usai menikah, pernikahan Fitri yang kedua kalinya itu kandas. Ia kembali ke rumah orangtua di Nagori Siantar Estate, Kabupaten Simalungun. Di kediaman orangtuanya, Fitri tak sering keluar ataupun ke masjid. “Kalau di masjid kami, perempuan nggak terlalu sering ke masjid. Orangtua Fitri justru lebih sering dilihat ke masjid. Fitri ini tidak ada kerjanya. Pendidikannya sarjana. Mereka orang asli di sini. Kalau bergaul ya biasa-biasa saja,” kata Rusdi seraya menyebut ayah Fitri adalah purnawirawan Polri dan ibunya adalah tenaga kesehatan di Polri.(hamzah/hm15)

Related Articles

Latest Articles