21.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Kapoldasu Ungkap Wanita yang Tabrak Pintu SPKT Polres Siantar Tak Terkait Terorisme

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Kasus seorang wanita yang nekat menabrak pintu Ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pematangsiantar membuat heboh. Wanita tersebut, F (29) warga Kabupaten Simalungun menabrakkan sepeda motor Honda Scoopy BK 5756 TAK hingga kaca pintu tersebut hancur, Senin (21/3/22). Namun, sejauh ini tindakan nekat itu
tidak terkait terorisme.

Hal ini diungkap Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak turun ke Mapolres Pematangsiantar kepada wartawan mengatakan, bahwa kejadian yang berlangsung pada Senin (21/3/22) pagi, pukul 07.30 WIB  berawal ketika pelaku sempat dikejar petugas Lantas saat mengamankan jalan dan ternyata pelaku masuk ke Mapolres
Siantar dan langsung menabrak pintu SKPT hingga hancur.

“Kejadian ini dimulai ketika personel Satlantas sedang bertugas mengatur lalu lintas. Seorang wanita yang mengendarai sepeda motor berinisial F ini sempat mau menabrak anggota yang melaksanakan tugas pengaturan lalu lintas. Ketika dikejar, wanita itu melarikan diri menuju Polres Pematangsiantar dan pada akhirnya masuk lalu menabrak ruang SPKT Polres Pematangsiantar,” jelas Kapolda.

Dari hasil pendalaman pemeriksaan yang dilalukan petugas. Ditemukan beberapa fakta-fakta hasil penjelasan dari orang tua wanita yang menabrak ruangan SPKT Polres Pematangsiantar tersebut. “Diketahui pelaku menikah yang kedua kalinya setelah
mengenal seorang pria yang dijadikan sebagai suaminya. Setelah menikah, pelaku memiliki pemahaman agama yang sedikit berbeda dengan orang tuanya sehingga menjadi permasalahan di dalam keluarga sendiri dan semakin meningkat ketika yang bersangkutan meminta menikah untuk ketiga kalinya,” ujarnya.

Baca juga: Heboh! Pintu SPKT Polres Siantar Hancur Ditabrak Wanita dengan Sepeda Motor

Dikatakan Kapolda Sumut, pelaku ditalak suami keduanya sehingga meminta untuk menikah lagi dan orang tuanya tidak terima dan meminta untuk dipikirkan kembali. Dari
penjelasan orang tua, rsikap dan prilaku pelaku mulai berubah dari biasanya. Baik dari penampilan maupun cara pemahaman termasuk tindakan dan memberikan masukan kepada orang tuanya tentang apa yang baik dan tidak baik menurutnya.

“Hal ini semakin meningkat setelah berpisah dengan suami yang kedua. Yang mana bersangkutan dalam kehidupannya tinggal bersama orang tua dan rajin menjalankan
ibadahnya. Dalam keseharian sering dengarkan penjelasan penjelasan agama dari kanal Youtube dan media sosial. Dan meminta kepada orang tua untuk mendengarkan ceramah-
ceramah tersebut,” kata Kapolda kembali.

Dijelaskan Kapolda lagi, menurut orang tua, prilaku yang berbeda ini membuat orang tuanya tidak merestui terlebih juga karena orang tuanya juga purnawirawan polisi dianggap berseberangan dengan pahamnya. “Dari hasil pemeriksaan penyidik dan Satgaswil yang
melakukan penggeledahan di kediaman orang tua dan kamar yang bersangkutan, memang di kamar bersangkutan tidak ditemukan barang apa-apa. Karena sudah diberikan kepada
keluarga dan tetangga semuanya sesuai pemahamannya. Hanya ditemukan Alquran dan zikir siang, pagi dan sore. Yang lain tidak ditemukan apa-apa,” ucapnya.

Dari penjelasan orang tua kepada pihak kepolisian, Kapolda Sumut menyampaikan bahwa wanita berinisial F tersebut ketika di rumah hanya mendengarkan penjelasan ceramah-ceramah dari Youtube dan sholat. Hanya Itu saja kegiatan yang dilakukannya wanita berinisial F tersebut. Kata Kapolda Sumut lagi, saat ini kondisi F dalam keadaan
baik. Saat ini juga, tim Psikolog dari Polda Sumut juga melakukan pemeriksaan hingga yang bersangkutan melakukan penabrakan ruang SPKT.

Baca juga: Tiba-tiba Akses Keluar Masuk Polres Siantar Ditutup, Wartawan Disuruh Keluar

“Kita masih mendalami bagaimana proses perubahan pemahaman itu. Ini kita sedang bekerja sama dengan teman-teman dari Psikolog Polda melakukan pemeriksaan
terhadap dia. Kita berharap lebih dalam lagi tentang kontruksi peristiwa dalam benak yang bersangkutan. Saat ini kita mengobati yang bersangkutan dan juga pemeriksaan, kita coba minta penjelasan pemahaman dari yang bersangkutan,” ungkap Kapolda kembali.

Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat. Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menjelaskan bahwa dari hasil penggeledahan dari kediaman wanita
penabrak SPKT tersebut tidak temukan buku-buku yang berkaitan dengan masalah terorisme.

“Penyidik masih mendalami lagi. Termasuk suami kedua bersangkutan. Dimana perubahan itu terjadi pada saat menikah dengan suami kedua. Kita masih lakukan pendalam, dimana tindakan itu sebabkan kerusakan. Tapi tidak ada korban jiwa, polisi akan bekerja dengan memikirkan segala aspek. Dengan tadi gambaran dan kondisi yang bersangkutan menjadi bahan pertimbangan proses penyidikan selanjutnya,” pungkasnya. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles