17.8 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Siswa Terpapar Covid-19, Salah Satu SMP di Siantar Setop PTM

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Siswa salah satu SMP yang terletak di Kelurahan Martimbang Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar terpapar Covid-19 mengakibatkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah tersebut disetop sementara dan dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Pematangsiantar.

Kepala SMP tersebut, Linda Simaremare mengatakan penyebaran Covid-19 di sekolahnya mulai terdeteksi pada beberapa hari yang lalu. Dimana seorang dari orang tua murid tersebut melayangkan surat ke sekolah tersebut. Isinya yang menyatakan bahwa keluarga murid tersebut semuanya terpapar Covid-19, termasuk siswanya.

“Kami pun langsung berkoordinasi dengan tim kesehatan Puskesmas di area sekolah ini. Pihak Puskesmas pun segera melakukan tes swab secara massal. Hasilnya didapati 2 orang lagi, menjadi 3,” ucap Linda. “Sebenarnya, kalau dibilang positif pada yang dua orang lagi, enggak juga. Sebab, hasil swab mengatakan perlu pemeriksaan lebih lanjut. Siswa kami itu sepertinya hanya Orang tanpa gejala (OTG). Sebab, mereka sehat-sehat saja,” terang dia.

Baca juga: 118 Warga Siantar Terpapar Covid-19, Disdik Koordinasikan PTM SD dan SMP ke Satgas

Linda langsung menerapkan langkah serius demi mengurangi penyebaran virus tersebut. Salah satunya dengan menutup sekolah dari segala aktivitas. Menurutnya, hal ini berguna untuk menekan jumlah kasus infeksi virus Covid-19 di sekolah tersebut. “Kami langsung menginformasikan hasil dari temuan tersebut pada Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar. Adanya temuan kasus tersebut membuat kami mengajukan rekomendasi untuk melakukan lockdown atau pemberhentian aktivitas atau proses belajar mengajar secara tatap muka,” katanya.

Keputusan yang diambil, ucap Linda, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Dalam SKB terbaru, satuan pendidikan wajib menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

“Apabila setelah dilakukan survelans, bukan merupakan klaster PTM terbatas atau angka positivity di bawah 5 persen, PTM terbatas hanya diberhentikan pada kelompok belajar yang terdapat kasus konfirmasi dan atau kontak erat Covid-19 selama 5×24 jam,” pungkas Linda.

Dia juga menuturkan, selama ditutup, pembelajaran tatap muka dihentikan sementara dan dialihkan jadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ada 7 orang setiap hari yang piket ke sekolah tersebut untuk memberikan makalah pembelajaran secara daring. “Rencananya pekan depan kami PTM lagi, pada tanggal 15 Februari 2022. Kami PTM 50 persen sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah yang terbaru,” sebut Linda.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles