26.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Seni Masuk Sekolah, Ratusan Pelajar Siantar Peragakan Hasilnya

Siantar | MISTAR.ID – Sedikitnya 700 pelajar dari 10 Sekolah Dasar (SD) dan 11 Sekolah Menengah Pertama (SM) memeriahkan kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang digelar di Lapangan Haji Adam Malik Kota Pematangsiantar, Selasa (10/12/219).

Acara seni pelajar itu diawali dengan pawai keliling, diikuti para guru dan kepala sekolah masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan Pematangsiantar, Drs. Eddy Nuah Saragih mengatakan, GSMS 2019 merupakan salah satu usaha membantu dan memfasilitasi keterbatasan sekolah dalam menghadirkan guru yang memiliki kompetensi seni budaya, karena selama ini masih menjadi kendala di satuan pendidikan.

“Kegiatan ini adalah program dari Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Pematangsiantar ditugaskan hanya untuk melaksanakan saja,” kata Eddy pada sambutannya.

Meisahri Uga, SPd,MM, selalu Ketua GSMS Pematangsiantar, menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan melalui pelajaran ekstra kurikuler di sekolah, dimana pengajarnya adalah orang luar sekolah, yakni para seniman maupun budayawan yang dipilih melalui seleksi oleh panitia GSMS.

Salah satunya, mereka aktif beraktivitas di sanggar atau studio seni. Para seniman ini lebih dahulu harus mempersiapkan materi yang akan diajarkan serta alokasi waktu yang tersusun di dalam rencana persiapan pembelajaran, sebagaimana layaknya seorang guru.

“Untuk cabang seni musik ada di 8 sekolah, cabang seni tari 6 sekolah, cabang seni rupa 6 sekolah, dan cabang seni teater 1 sekolah. Karya siswa siswi yang dipertunjukkan pada acara GSMS 2019 dalam bentuk, seni tari, pagelaran musik, vokal group, seni teater, seni lukis, dan seni kriya,” paparnya.

Lanjut Eddy, animo para pelajar yang mengikuti kegiatan pembelajaran ekstra kurikuler bidang seni ini sangat besar, untuk itu ia juga akan merencanakan program ini akan terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Dimana sumber dananya diperoleh dari Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau juga dari APBD Kota Pematangsiantar.

Dia berharap dengan adanya kegiatan positif seperti ini, bisa memperkenalkan seni dan kebudayaan serta dapat melestarikannya. Baik itu kebudayaan nasional, ataupun kebudayaan lokal.

Selain itu Eddy berpesan pada para pelajar, agar mengurangi penggunaan gadget untuk hal-hal yang kurang perlu, seperti game online. Namun sebaliknya, manfaatkan gadget untuk mencari informasi dan sebagai alat komunikasi.(hm02)

Penulis : Yetty

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles