14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Satpol PP Tertibkan Pedagang Kecil, Anak-anak yang Bermain Ketakutan, Psikolog dan Pakar Hukum Menyesalkannya

Siantar | MISTAR.ID – Suasana yang tadinya bahagia, tenang dan sangat nyaman melihat anak-anak bermain bersama orangtuanya di Lapangan Merdeka Kota Pematangsiantar, seketika berubah menjadi gaduh.

Pasalnya, Selasa (24/12/19) sekira pukul 15.30 Wib sejumlah petugas Satpol PP kota itu serentak memasuki lapangan menertibkan para pedagang dan penyedia permainan anak-anak yang berada di lapangan itu.

Para pedagang dan pemilik mainan anak-anak itu pun tunggang langgang menyelamatkan barang dagangannya, demikian juga pedagang yang menyediakan permainan anak-anak tersebut.
Melihat situasi yang kesannya begitu gaduh, anak-anak yang tadinya asyik bermain sontak menangis seperti ketakutan, seakan ada sesuatu hal menakutkan sedang terjadi.

Terlihat seorang anak langsung mencari ibunya. “Maaa…,” jeritan seorang anak yang diperkirakan masih berusia di bawah lima tahun (balita) itu. Si ibu pun langsung menggendong dan mendekap anak perempuannya erat-erat. “Nggak apa-apa nak….cep cep cep,” terdengar bujukan suara ibu itu menenangkan anaknya yang menangis ketakutan.

Seorang pria berusia diperkirakan 50 tahunan pun terlihat mendekati seorang anak perempuan,usianya anak itu juga diperikrakan masih Balita. “Nggak apa-apa pahompu,” ujar pria itu memubujuk anak perempuan kecil yang ikut mengangis, ternyata adalah cucunya.
Sementara para pedagang berhamburan berlari mengangkat barang-barang dagangannya. Termasuk tempat permainan anak, ikut diselamatkan para pemiliknya.

Sempat tertangkap mata Mistar, tempat permainan pasir ajaib sontak diselamatkan pemiliknya, sementara pada saat itu anak-anak tadinya sedang asyik-asyiknya bermain pasir ajaib itu.
“Apanya kalian ini pak, apakah tidak kalian lihat anak-anak pada ketakutan?” teriak seorang pria berusia sekitar 50 tahun itu.

“Ada apa pak, kami kan hanya menjalankan perintah,” kata seorang petugas Satpol PP menanggapi pria itu. “Tidak salah kalian menjalankan tugas, silahkan saja. Tapi cara kalian menjalankan tugas apakah tidak memikirkan akibatnya pada psikologis anak?” tukas pria itu lagi. Petugas yang mendengar jawaban pria itu terlihat terdiam, dan tak merespon.
Seorang ibu yang mengaku boru Simanjuntak juga mengungkapkan kekesalannya dengan cara petugas Satpol PP itu. “Trauma cucu saya, sampai menangis memeluk mamaknya,” ujar boru Simanjuntak itu.

Dikecam Psikolog Dan Pakar Hukum

Menanggapi penertiban yang dilakukan Satpol PP yang terjadi hari Selasa (24/12/19) sekira pukul 15.30 Wib tersebut, mendapat tanggapan serius dari psikolog dan pakar hukum.
Psikolog, Iris Arta Spsi kepada Mistar, Selasa (24/12/19) sore mengatakan, razia yang dilakukan Satpol PP itu tidak salah dan sah-sah saja, tapi seharusnya petugas Satpol PP juga memerhatikan dampak psikologisnya terhadap anak-anak yang banyak bermain di lapangan Merdeka tersebut.

Ditinjau dari segi edukatif, apa yang dilakukan personil Satpol PP itu justru terkesan memberikan dorongan yang tidak mendidik pada anak. Peran ibu dan anak memiliki hubungan yang sangat dekat yang tidak bisa diabaikan siapapun. Petugas itu lanjut Iris, jangan sampai memicu depresi pada anak.

“Suasana berubah, secara psikologisnya untuk anak dan lingkungan yang positif dan hangat, dapat membawa dampak-dampak positif pula, begitu juga sebaliknya. Jadi satpol PP harusnya melakukan pendekatan yang humanis dan terukur dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Sementara itu, pakar hukum Dr.Mariah Purba, SH.MH mengatakan, dalam melakukan tindakan atau menjalankan tugasnya, Satpol PP harusnya mengedepankan rasa aman dan nyaman pada anak, dan jangan sampai membuat anak-anak trauma.

Sikap yang paling disesalkan Mariah Purba, kenapalah setelah anak-anak ramai bermain di lapangan barulah kemudian petugas Satpol PP datang berseragam lengkap menertibkan para pedagang, sehingga membuat suasan jadi tak nyaman khususnya bagi si anak.
Sarah dia, kalau pun ingin menertibkan para pedagang agar tidak lagi membuka dagangannya atau permainan anak di lapangan Merdeka, seharunya petugas Satpol PP sejak awal melakukan itu.

“Artinya, kalau anak-anak sudah ramai bermain, dan petugas ingin menertibkan para pedagang itu, maka hal yang perlu dilakukan petugas Satpol PP adalah dengan cara-cara pendekatan yang aman dan nyaman bagi si anak, agar anak-anak tidak trauma,” katanya.

Dia mencontohkan, dalam pesidangan anak di pengadilan pun, jaksa dan hakim tidak memakai baju toga yang serba hitam, tapi berpakaian biasa layaknya orang tua menghadapi anaknya.
“Nah, kalau anak-anak sudah terlanjur banyak yang bermain di lapangan itu, seharusnya petugas Satpol PP itu melakukan pendekatan dengan cara-cara yang tidak mengganggu rasa nyaman si anak. Apa yang dilakukan jaksa dan hakim saat persidangan anak, harus dicontoh petugas Satpol PP. Tujuannya agar psikologis anak tidak terganggu,” tegas Mariah Purba nada kesal. (hm02)

Penulis : Maris/Billy
Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles