11.2 C
New York
Monday, May 6, 2024

Rumah Sakit di Siantar Tak Sediakan TT Bagi Pasien Covid-19, Satgas Diminta Tegas

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Guna mengantisipasi terjadinya penolakan terhadap pasien Covid-19 yang akan menjalani rawat inap, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar diminta tegas kepada Rumah Sakit (Rumkit) yang tidak menyediakan ruangan khusus termasuk Tempat Tidur (TT) bagi pasien Covid-19.

Hal itu dimintakan salah seorang anggota DPRD Kota Pematangsiantar Metro Bodyart Hutagaol, meyikapi Instruksi Gubernur Sumatera Utara kepada Bupati/Wali Kota serta Direktur Rumah Sakit yang ada di Sumatera Utara, Rabu (28/7/21).

“Kita melihat Instruksi Gubernur mengenai fasilitas pelayanan kesehatan berupa ruangan khusus, APD atau hal lainnya dalam pelaksanaan pelayanan penanganan Covid-19, belum semua rumah sakit memenuhinya. Buktinya, yang kita ketahui sampai saat ini, hanya 3 rumah sakit yang menangani pasien Covid di Siantar yaitu RSUD Djasamen, Rumah Sakit Tentara dan Rumah Sakit Vita Insani,” cecarnya.

Baca Juga:Pasien Covid-19 Melonjak, RS di Indonesia Kewalahan Terima Pasien

Untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19 yang sepertinya akan semakin tinggi ke depan, kata Metro, pihak Satgas harus segera berkomunikasi dengan tegas terhadap seluruh rumah sakit yang ada di Kota Pematangsiantar supaya melaksanakan Instruksi Gubernur tersebut.

“Kita berharap agar ke depannya tidak ada pasien terkonfirmasi Covid-19 dirawat bukan pada tempatnya,” ujar politisi Demokrat itu.

Selanjutnya, terkait dengan tenaga kesehatan dan fasilitas yang masih kurang di RSUD dr Djasamen Saragih untuk mengoptimalkan penanganan pasien Covid-19, Metro mendorong agar semua tenaga kesehatan yang ada di Kota Pematangsiantar dimaksimalkan atau segera dilakukan perekrutan relawan.

“Segera rekrut relawan, anggarannya ada dari kementerian kesehatan,” tukasnya. Metro juga menyoroti soal pelaksanaan PCR Swab di RSUD dr Djasamen Saragih yang dinilainya belum optimal.

Baca Juga:Bertambah, Rumah Sakit Penanganan Pasien Covid-19 di Siantar

“Saat ini kita punya alat untuk PCR Swab di RSUD, dan hasilnya bisa selesai dalam 6-7 jam, namun belum optimal dalam pelayanan di karenakan hanya menerima pasien PCR Swab pada hari Senin, Rabu, dan Jumat,” tutur anggota DPRD yang duduk di Komisi II tersebut.

Sementara di sisi lain, lanjut Metro, Rumah Sakit Vita Insani hanya butuh 1 kali 24 jam untuk PCR Swab karena harus mengirim sampelnya ke Medan, dan Rumah Sakit Rasyida 2 kali 24 jam.

“Dalam hal ini, kita juga meminta kepada Satgas agar PCR Swab di RSUD lebih dioptimalkan lagi. Sehingga bila ada yang meninggal dunia, bisa secepatnya diketahui positif Covid atau tidak,” ujarnya.

Terkait dengan PCR Swab, Metro meminta kepada pihak RSUD dr Djasamen Saragih supaya melakukan komunikasi kepada semua Rumah Sakit. “RSUD kita harapkan bisa menjadi leader semua rumah sakit untuk melakukan PCR Swab, agar penanganan pasien yang diduga terpapar Covid-19 bisa lebih cepat penanganannya,” jelasnya.(ferry/hm10)

 

Related Articles

Latest Articles