6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Proyek Fisik Dikerjakan pada Akhir Tahun di Musim Hujan, Ini Kata Gapensi Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Proyek pembangunan fisik yang dananya bersumber dari APBD Induk dan Perubahan (P) APBD Kota Pematang Siantar tahun 2022, ramai-ramai dikerjakan di tengah situasi musim penghujan akhir tahun 2022.

Situasi cuaca akan membuat pengerjaan proyek terburu-buru sehingga mempengaruhi mutu proyek itu, mendapat tanggapan dari Ketua BPC Gabungan Pengusaha Seluruh Indonesia (Gapensi) Siantar-Simalungun, Teddy Silalahi.

“Harus kita akui memang berat dari sisi waktu pengerjaan di ujung tahun, begitu juga dengan situasi yang saat ini sedang musim hujan. Tapi, sebagai rekanan juga harus siap mempertanggungjawabkan kontrak yang telah ditandatangani,” tegasnya. Kamis (3/11/22).

Baca juga: 5 Proyek Pemko Siantar Masuk Proses Penandatanganan Kontrak, 3 Sudah Tender

Saat ditanya mengenai harapannya terkait dengan pelaksanaan proyek di penghujung tahun dan situasi cuaca yang musim hujan, Teddy berharap, agar ke depannya tidak ada lagi kejadian yang sama seperti tahun ini. “Harapan saya, kalau bisa, ini pelajaran pertama yang sekaligus terkahir,” ujarnya.

Apalagi kedepannya, lanjut Teddy, sehubungan dengan prediksi menjelang resesi, diharapkan pemerintah kota juga turut berkontribusi mengurangi resesi dan inflasi dengan mengerjakan proyek di akhir tahun. “Artinya, kalau boleh, dikerjakanlah proyek-proyek itu di awal tahun,” ungkapnya.

Dalam membantu meringankan rekanan, Teddy berharap, agar pelaksanaan pekerjaan proyek tahun 2022 ini yang masa kerjanya sekitar 30 sampai dengan 45 hari. “Artinya, dalam waktu itukan belum diperhitungkan cuaca yang musim hujan, dan halangan lainnya juga belum diperhitungkan,” ujarnya.

Baca juga: DPRD Siantar: Realisasi Belanja Sangat Rendah, Pemko Tak Serius Tumbuhkan Ekonomi

Untuk itu, Teddy bercerita terkait kepala daerah yang pernah memberikan perpanjangan waktu hingga lewat tahun. “Artinya, dibuatlah seperti proyek multi year. Cuma, mau nggak kepala daerah yang sekarang untuk menempuh kebijakan yang pernah dilakukan kepala daerah sebelumnya,” tanyanya.

Sementara, Rikkar Napitu selaku rekanan, hanya berharap agar pengerjaan proyek diserahkan kepada rekanan yang benar-benar rekanan. “Kalau mengenai proyek yang dikerjakan akhir tahun, itukan tidak boleh tidak dilaksanakan. Harapan cuma satunya, kasihlah proyek itu sama rekanan, itu aja,” tukasnya singkat. (ferry/hm09)

Related Articles

Latest Articles