9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Polisi Dilempari di Siantar, ini Penjelasan Koordinator Aksi Gerilyawan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pada aksi unjuk rasa, yang digelar ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan (Gerilyawan) di depan gerbang pintu kantor DPRD Kota Pematangsiantar, terjadi aksi dorong dan aksi lempar batu.

Dalam aksi menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja itu, info diperoleh dari klinik Polres Pematangsiantar, ada 3 orang polisi yang menjadi korban kerusuhan aksi tolak omnibus law tersebut.

Ketiga orang tersebut antara lain Bripka Junias Benget Simbolon mengalami luka di kepala bagian keningnya, mendapat 4 jahitan. Junias terkena lemparan batu saat mendokumentasi aksi unjuk rasa itu.

Baca Juga:Gawat Kali Bah! Gerilyawan Lempari Polisi di Siantar

Kemudian Aiptu Jhoni Purba mengalami bengkak di pundak kiri akibat dorong-dorongan dengan massa yang ingin masuk ke Kantor DPRD, dan Aipda Jimmi Simanungkalit, jempol jari tangan kirinya mengalami luka gugus, juga akibat dilempar batu.

Atas aksi lempar batu, sandal dan kemasan air mineral itu, berikut penjelasan koordinator aksi Gerilyawan, Dofasep kepada sejumlah awak media yang mewawancarainya di areal halaman kantor DPRD Kota Pematangsiantar.

“Aksi lempar-lemparan bukan berasal dari kawan-kawan yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan. Tapi itu tadi, massa aksi terlalu euforia kawan-kawan dorong mendorong, ada yang masuk dari barisan belakang itu, kita gak tahu siapa, belum teridentifikasi, main lempar-lempar. Sehingga kerusuhan mulai terjadi,” tuturnya.

Berdasarkan pantauan, guna menghindari hal-hal lainnya yang tak diinginkan terjadi, massa Gerilya mulai berangsur membubarkan diri dari lokasi aksi. Sebelum massa bubar, tampak di lokasi aksi, Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Timbul M Lingga ikut diguyur hujan.(ferry/hm01)

Related Articles

Latest Articles