5.6 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Pemko Siantar Gelar Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak Atasi Stunting

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sebagai langkah awal dalam upaya percepatan menurunkan angka stunting dan menjalankan Program Keluarga Berencana (KB) yang handal di Kota Pematangsiantar, pihak Pemerintah Kota (Pemko) menggelar apel siaga tim pendamping keluarga penggerak.

Dalam kegiatan yang digelar di halaman Balai Kota itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Pematangsiantar Susanti Dewayani berharap semuanya dapat bergerak melalui apel siaga yang juga dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia secara umum, dan secara khusus di Kota Pematangsiantar.

Tim pendamping keluarga yang terdiri dari kader KB, PKK dan Bidan, kata Susanti, dapat secara maksimal melakukan berbagai upaya yaitu dengan cara memberikan penyuluhan/pelayanan kepada calon pengantin (catin), ibu  hamil dan ibu pasca bersalinan sehingga diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang stunting.

Baca juga: Dinkes Siantar Berupaya Tuntaskan Stunting di Tengah Pandemi

“Seperti kita ketahui bahwa stunting itu adalah anak yang tumbuh pendek, kecerdasannya di bawah rata-rata, tinggi tidak sesuai dengan usia dan masa depannya mudah sakit. Hal ini dapat dicegah pada seribu hari pertama kelahiran. Berikan ASI, gizi seimbang, imunisasi lengkap dan selalu jaga kesehatan. Jangan ada kehamilan yang tidak terencana, jangka waktu hamil terlalu muda, jangan hamil terlalu tua dan jangan hamil terlalu sering,” tuturnya.

Tim pendamping keluarga bergerak, lanjut Susanti, dimulai dari kunjungan ke pasangan calon pengantin, kunjungan ke Pasangan Usia Subur (PUS) yang memerlukan kontrasepsi, mengoptimalkan pencegahan kehamilan di masa Covid-19 dan kunjungan secara berkala kepada ibu-ibu hamil dan paska persalinan.

“Saya berharap kepada semua yang hadir disini jajaran Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pematangsiantar, mulai dari Pejabat Struktural, Kepala UPTD dan PLKB/PKB serta seluruh tim pendamping keluarga dapat terus eksis dan semangat dalam peningkatan berbagai program pemerintah, terkhusus saat ini dalam upaya penurunan angka stunting mulai tahun ini 2022 sampai tahun 2024 yang akan datang,” ungkapnya.

Saat itu, dr Susanti juga mengajak seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar berperan aktif untuk dapat terus bersinergi mendukung suksesnya Program KB yang  berkesinambungan di Kota Pematangsiantar. Sebab keluarga adalah tempat pertama yang harus dibenahi, menjadikan keluarga sebagai awal pembangunan kemasyarakatan.

“Suami, istri, dan anak harus hidup rukun dan harmonis. Anak mendapat perlindungan dan pendidikan layak dan terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga. Gizi yang cukup serta kesehatan harus menjadi prioritas utama. Tetaplah merencanakan kehamilan, jumlah anak disesuaikan dengan kondisi perekonomian keluarga untuk menciptakan keluarga kecil sejahtera,” ujar Susanti yang kembali mengajak masyarakat agar tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).

Baca juga: Balita Stunting di Medan Turun dari 491 Jadi 393

Susanti juga tak henti-hentinya mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong, bahu membahu dan saling mendukung pembangunan di Kota Pematangsiantar terkhusus saat ini
dalam bidang Pelayanan KB, menurunkan angka stunting. Dia mengajak berlomba memberikan yang terbaik demi Kota Pematangsiantar sehingga terwujudlah Pematangsiantar yang Sehat, Sejahtera dan Berkualitas.

Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara Muhammad Irzal dalam sambutannya menyebutkan angka stunting di Kota Pematangsiantar di bawah rata-rata
nasional. (ferry/ril/hm09)

Related Articles

Latest Articles