10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pemko Siantar Ajak Ibu-ibu Lintas Agama FKUB Jaga Kerukunan

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Sebanyak 100 peserta yang terdiri dari kaum ibu-ibu dari Lintas Agama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pematang Siantar mengikuti Sosialisasi Kerukunan Lintas Agama se-Kota Pematangan Siantar di Convention Hall Siantar Hotel Pematang Siantar, Kamis (20/10/22).

Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar mengajak kaum hawa tersebut untuk dapat menunjukkan peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Salah satunya dengan tetap menjalin kerja sama, termasuk dengan lembaga keagamaan agar dapat bersama-sama melakukan pembinaan terhadap umat. Sehingga tetap hidup rukun dan damai.

“FKUB bukan saja sebatas simbol atau penamaan terhadap sesuatu kondisi. FKUB merupakan wadah untuk berhimpun, berkoordinasi dan berkumpulnya tokoh lintas agama,” ucap Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA saat menghadiri acara tersebut.

Baca Juga:Kasat Reskrim Dialog Bersama FKUB Bahas Pemberantasan Judi di Tebing Tinggi

Menurutnya, Kota Pematang Siantar  merupakan kota yang penduduknya sangat majemuk. Bermacam agama, suku bangsa, dan adat istiadat ada di Kota Pematang Siantar.

Karenanya, kegiatan sosialisasi yang khusus ditujukan kepada ibu-ibu lintas agama tentunya bertujuan sebagai sarana meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerukunan beragama dalam meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Kegiatan ini juga sebagai ajang untuk saling menguatkan, mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, dan upaya pemantapan rasa cinta tanah air dalam bentuk kerukunan umat beragama dengan pemerintah,” katanya.

Baca Juga:Bupati Simalungun Kukuhkan Pengurus JPM Habonaron Do Bona dan FKUB Kabupaten Simalungun

Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar, lanjutnya, senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat yang positif, termasuk FKUB, sehingga mampu berkiprah lebih luas dan kehadirannya tidak hanya dirasakan oleh anggota, melainkan oleh seluruh masyarakat, khususnya di Kota Pematang Siantar.

“Kami mengajak Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), khususnya ibu-ibu lintas agama, untuk dapat menunjukkan peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Kota Pematang Siantar,” sebutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Susanti mengajak FKUB untuk senantiasa bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi dalam mendukung program-program Pemko Pematang Siantar, terutama yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat, guna mewujudkan Pematang Siantar Sehat, Sejahtera dan Berkualitas, demi Pematang Siantar Bangkit dan Maju.

Baca Juga:Wali Kota Ajak FKUB Rawat Toleransi Kerukunan Umat Beragama di Siantar

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Pematang Siantar Ustadz Drs HM Ali Lubis mengatakan, sejak berdirinya Kota Pematang Siantar, tidak pernah terjadi konflik agama. Sebab masyarakatnya tahu kerukunan umat beragama merupakan kebutuhan umat semuanya.

“Karena memang di Indonesia ini agama yang dilayani oleh pemerintah itu ada enam, mulai Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Kesemua agama berjalan sesuai aturan masing-masing dan dilayani oleh pemerintah dengan pelayanan yang sama,” terangnya.

Oleh karena, lanjutnya, dengan melaksanakan ajaran agama masing-masing dengan benar, sebenarnya sudah termasuk mewujudkan kerukunan. Karena tidak ada satu agama pun di Indonesia ini yang menginginkan perpecahan, apalagi sampai perkelahian.

Baca Juga:FKUB Batu Bara Protes Sikap Kades PRS SP-kan Parades yang Dahulukan Ibadah Minggu

Menurut Ustad tersebut, kegiatan sosialisasi itu memilih kaum ibu, karena dengan peserta yang terdiri dari ibu-ibu, akan lebih menguatkan hubungan emosional. Selain diketahui peran ibu-ibu ini sangat menentukan di dalam keluarga. Bahkan bahasa yang pertama kali dikenal seorang anak di rumah adalah bahasa ibu, bukan bahasa Indonesia.

“Pengaruh ibu sangat menentukan di keluarga. Tentunya dengan memberikan pemahaman pentingnya kerukunan umat beragama kepada ibu-ibu, diharapkan  kerukunan umat beragama dapat dimulai dari keluarga dengan peran seorang ibu,” kata pria yang juga menjabat sebagai Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematang Siantar tersebut.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles