21.3 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Pemerintah Memperpanjang Larangan Mudik, Warga Siantar Banyak Curi Start Pulang Lebih Awal

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah memperpanjang masa larangan mudik Lebaran 2021 yang berlaku mulai 22 April hingga 24 Mei 2021. Sebelumnya larangan mudik mulai tanggal 6-17 Mei 2021. Itu artinya, larangan mudik diberlakukan lebih dari sebulan.

Larangan mudik itu sebagai upaya pemerintah untuk meminimalisir sekaligus dapat memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona. Sayangnya, sudah banyak warga Pematangsiantar yang melakukan curi start untuk memilih mudik lebih awal karena tahun ini ingin merasakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Aturan tersebut pun menuai beragam respon masyarakat. Ada yang memilih tidak kembali ke kampung. Ada pula yang menyiasati agar bisa mudik.

Baca Juga:Larangan Mudik 2021, Polres Siantar Siapkan Empat Pos Penyekatan, Ini Dia Lokasinya

Seorang lelaki yang enggan menyebut namanya mengaku, dia memilih untuk tidak mudik ke kampung halamannya di Bandung, Provinsi Jawa Barat. Meski teman-temannya sudah mengajaknya agar mudik lebih awal dan tidak terkena aturan dari pemerintah.

“Teman-teman saya yang sudah pulang kampung ada enam orang. Mereka mudik pada awal puasa kemarin. Alasannya agar tidak kena peraturan pemerintah yang dilarang mudik itu,” ungkapnya, Jumat (23/4/21).

Dia sehari-hari berjualan cilok di kawasan Lapangan Merdeka. Umumnya, mereka yang terlanjur mudik adalah pekerja lepas ataupun pedagang hingga formal yang mencari nafkah di berbagai daerah di Kota Pematangsiantar.

Baca Juga:DPR Usulkan Dua Insentif Terkait Larangan Mudik

Sementara itu, Wulan, ketika ditemui pada sholat taraweh di salah satu mesjid Jalan Viyata Yudha tampak buru-buru membereskan alat perlengkapan sholatnya. Ternyata ia mau mempersiapkan perlengkapannya, sebab besok pagi sesudah sahur akan pergi mudik ke Jawa Tengah bersama anak dan suaminya menggunakan mobil pribadi.

“Sudah dua tahun menahan rindu untuk berkumpul dengan keluarga di kampung. Jadi mau mudik lebih awal sebelum keputusan larangan mudik,” katanya.

Wulan mengaku sudah berencana mudik sejak jauh hari, sebelum pemerintah memutuskan melarang mudik pada 6-17 Mei, yakni pada awal puasa. Dia juga tidak khawatir akan lonjakan peningkatan warga di tempat kampung yang terpapar virus Covid-19. Jawa Tengah adalah salah satu provinsi-provinsi dari Pulau Jawa yang masih menjadi penyumbang gelombang penambahan kasus baru terbesar. Data ini berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 BNPB nasional. “Berdoa ajalah, InsyaAllah semua baik-baik dan sehat sampai kembali lagi nanti ke Siantar,” pungkasnya. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles