11.2 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pasokan Ikan Kembali Lancar di Siantar tapi Konsumen Keluhkan Harga Mahal

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Ikan segar di pasar-pasar tradisional Kota Pematangsiantar mulai ramai diperjualbelikan pasca cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari belakangan dan membuat nelayan kesulitan menangkap ikan. Akibatnya pasokan ikan segar sempat mengalami kekosongan.

Meski begitu, pantauan mistar.id , Minggu (6/3/22) di salah satu pasar tradisional yang juga merupakan pusat pasar ikan di Kota Pematangsiantar, yaitu Pasar Dwikora, sejumlah pedagang tampak menjual ikan untuk memenuhi permintaan masyarakat namun harganya masih cukup tinggi hingga 50 persen. “Belum semua ikan laut ada, sebab nelayan masih belum semuanya melaut. Cuaca masih belum normal. Jadinya, harga ikan pun pasti mahal, sebab stok masih sedikit,” ucap Rido (34) salah seorang pedagang ikan di pasar itu.

Menurutnya, para agen belum terlalu banyak membawa ikan-ikan segar, sebab para nelayan masih khawatir akan curah hujan yang belum bersahabat disertai gelombang tinggi. Hal inilah  yang membuat stok ikan di pasaran pun belum terlalu banyak, sehingga harga menjadi mahal.

Baca Juga:Minyak Goreng Langka, Kadiskop Siantar: Distributor Satukan Standar Harga

Rido menjelaskan, kenaikan berbagai jenis ikan ini beragam, mulai dari Rp5.000 per kg hingga mencapai Rp10.000 per kg. “Seperti ikan tegang ekor naik jadi Rp20.000 ada juga yang Rp25.000 per kg dari biasanya Rp15.000 per kg. Ikan tongkol biasanya Rp20.000 per kg jadi Rp. 25 per kg untuk ukuran kecil,” sebutnya.

Sementara itu Rezeki, pedagang keliling  sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya ini mengeluhkan harga ikan yang masih tinggi. Namun, meski harga ikan masih mahal, dirinya masih tetap membeli ikan tersebut. Diakuinya dengan harga ikan yang melambung tinggi tersebut membuat para pembeli berkurang. “Pelangganku kan ibu rumah tangga. Tau sendiri, kalau harga sudah mahal, ngadunya pada saya. Mereka kirain, saya yang ambil untung banyak. Aku pun gak berani ngambil ikan banyak-banyak nanti tak laku,” ungkap warga Jalan Ade Irma, Siantar Utara, ini dengan nada kesal.

Senada dengan Rido, Minah asisten di salah satu rumah makan ini juga mengaku hal yang sama, ia tak berani mengambil stok ikan yang begitu banyak. Sebab, harga ikan yang mahal, membuat ia harus mengurangi ukuran ikan tersebut. “Biasanya, kami bisa beli ikan banyak sampai 20 kilogram sehari. Sekarang gak berani ambil ikan banyak-banyak. Takutnya orang gak mau beli. Serba salah, kalau harga dinaikkan, pelanggan akan berkurang. Yah sudah, ukurannya agak dikurangi aja,” kata Minah.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles