11.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pasien Berobat Ke Rumah Sakit Di Siantar Turun 60 Persen

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejak merebaknya wabah virus Corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk di Pematangsiantar, jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakit mengalami penurunan drastis, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.

Bahkan, hasil wawancara dengan beberapa rumah sakit tersebut mengatakan penurunan jumlah pasien yang berobat menurun tajam hingga 60%. Akibatnya, beberapa pegawai kesehatannya pun ikutan terkena imbasnya yakni untuk sementara dirumahkan dahulu.

Rumah sakit Vita Insani, salah satunya yang menyebutkan pasien yang berobat ke rumah sakit turun sekitar 30 sampai 40 persen setiap harinya. Kalau biasanya sehari bisa ratusan pasien, sekarang hanya seperempatnya saja. Hal ini terjadi karena masyarakat enggan untuk berobat ke RS sebab takut tertular Covid-19.

Baca juga : Jadi Relawan Pengubur Jenazah Pasien Covid-19 Siantar, Agus:Kami Bisa Berguna Bagi Masyarakat

“Biasanya, parkiran penuh, dan tidak mengenal hari danwaktu. Pasien pun tidak pernah berhenti berdatangan. Namun sekarang tidak lagi, meski pihak rumah sakit sudah melaksanakan protokol kesehatan dalam menangani pasien Covid-19, sampai tempat duduk pasien juga diberi jarak aman, sehingga tidak mudah terpapar Vovid-19,” kata Trisno Dalimunthe, Humas Vita Insani Pematangsiantar, Selasa (9/6/20).

Lain halnya dengan salah satu rumah sakit swasta yang terletak di belakang Taman Hewan Siantar ini. Kata Humasnya penurunan jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakitnya juga mengalami penurunan sekitar 50-60 persen. Meskipun demikian, sampai saat ini pihak manajemen belum merumahkan pegawai kesehatannya.

“Yang jelas perasaan takut terpapar Covid-19 pasti ada di benak para pasien, sehingga pasien tidak memeriksakan diri lagi ke rumah sakit,” tuturnya. Begitu juga dengan tutupnya beberapa tempat praktek dokter, kata humas tersebut, pasien paling banyak dari rujukan dokter tersebut, terutama untuk pasien rawat inap.

Baca juga : UPDATE SUMUT: Kasus Covid-19 Kembali Meningkat Tajam, Sehari 26 Orang, Terbanyak dari Medan Disusul Siantar

Tak jauh berbeda dengan Rumah Sakit Umum Rasyida Siantar. Jupe, Humas dari RS tersebut masih bersyukur bahwa para pegawai kesehatannya masih tetap bekerja seperti biasa, tidak ada dirumahkan. Meskipun pasien sepi pada saat itu, pihak kesehatan selalu siap sedia, terutama di bagian Unit Gawat Darurat.

“Di samping himbauan pemerintah diupayakan untuk tidak ke RS kalau tidak emergency, juga karena ada rasa takut berobat ke rumah sakit,”imbuhnya.

Selain itu kata Jupe, sistem rujukan dari Puskesmas-Puskesmas ternyata berdampak pada tingkat kunjungan pasien ke rumah sakit. Adanya sistem rujukan pelayanan berjenjang, mulai dari Puskesmas pun tidak ada pasiennya.

Suryanti Purba, salah satu warga Tomuan, yang sedang berkunjung bersama sang ibu ke ke salah satu RS swasta di Pusat Kota Pematangsiantar menyebutkan, terpaksa harus datang ke rumah sakit. Sepertinya ada rasa takut berobat ke rumah sakit. Meskipun pihak rumah sakit sudah melaksanakan protokol kesehatan dalam menangani pasien Covid-19, sehingga dipastikan pasien yang berobat aman dari paparan virus tersebut.

“Kalau tidak terpaksa, tak mau kami ke rumah sakit ini. Saya takut, nanti ibu saya malah dibilang gejala Covid-19, padahal dia memang lagi sakit jantung dan asam lambung. Kebetulan saja dokternya masih ada hubungannya saudara,”ucapnya dengan nada khawatir.

Di tempat lain, Priyatno, warga jalan Nagahuta mengatakan, jika bisa diobati pakai obat yang dibeli diapotik. Lebih baik memilih membeli obat diapotik, dari pada harus berobat ke rumah sakit. Harapan mereka, masyarakat tidak perlu khawatir ataupun takut untuk berobat ke rumah sakit, karena rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan sudah sesuai protokol kesehatan Covid-19.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles