17.6 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Pasca Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, GMKI Siantar-Simalungun Segera Bentuk Tim

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pematangsiantar-Simalungun mengecam keras aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan. Guna meningkatkan rasa nyaman dalam perayaan Paskah yang jatuh 4 April 2021, GMKI Pematangsiantar-Simalungun akan membentuk dan menurunkan tim untuk menjaga beberapa rumah ibadah yang ada di Kota Pematangsiantar.

Ketua Bidang Aksi dan Pelayanan GMKI Pematangsiantar-Simalungun Gading S didampingi Ketua GMKI Pematangsiantar-Simalungun, Juwita Theresia Panjaitan, Selasa (30/3/21) mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada.

“Agar masyarakat lebih merasa terjaga, kami akan menurunkan tim dari GMKI Pematangsiantar-Simalungun untuk menjaga rumah-rumah ibadah yang akan melaksanakan ibadah paskah dan bekerjasama dengan pihak-pihak keamanan lainnya seperti TNI-Polri,” ujarnya.

Gading menerangkan, tim yang dibentuk GMKI itu bertugas menjaga keamanan dan kelancaran ibadah serta membantu pelaksanaan ibadah agar sesuai protokol kesehatan, yang akan disebar di beberapa titik rumah ibadah yang terletak di pusat kota. “Semoga dengan kehadiran tim dari GMKI ditambah stakeholder pengamanan lainnya seperti pemuda gereja, kepolisian, TNI-Polri bahkan Gugus tugas bisa menambah rasa aman masyarakat dalam beribadah di masa pandemi Covid-19,” kata Juwita Panjaitan.

Menurutnya, aksi teror yang telah terjadi adalah merupakan suatu bukti pemerintah telah kecolongan untuk mendeteksi dan mencegah aksi-aksi teror yang belum diketahui pasti motifnya tersebut.

“Untuk itu saya berharap kekuatan alat negara bisa bekerja ekstra untuk mencegah dan memberantas jaringan kelompok teror di negeri ini. Saya juga berpesan bahwa masyarakat tidak perlu takut khususnya dalam menjalankan ibadah maupun aktivitasnya,” ujarnya.

Lebih jauh Juwita menerangkan, tujuan teror itu adalah menebar ketakutan. Dengan demikian, masyarakat harus menghilangkan rasa takut terlebih menahan diri untuk tidak terprovokasi atas aksi itu demi menjaga kekondusifan di tengah-tengah masyarakat.

“Saya juga mengajak para tokoh masyarakat, tokoh agama dan elemen pemerintah untuk aktif mengimbau kekondusifan dan meminta Polres khususnya di Pematangsiantar-Simalungun harus gencar berpatroli mengantisipasi gangguan keamanan,” sebutnya. (rel/ferry/hm12)

Related Articles

Latest Articles