Pematangsiantar, MISTAR.ID
Pandemi Covid-19 yang belum kunjung berkesudahan memaksa seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus memenuhi protokol kesehatan, termasuk kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Peserta Musrenbang yang rencananya dilaksanakan di Kelurahan dan kecamatan mulai tanggal 10 sampai 22 Februari 2021 akan dibatasi. Pesertanya tidak boleh lebih dari 30 orang, agar tidak menimbulkan kerumunan.
Seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pematangsiantar M Hamam Sholeh, yang dikonfirmasi usai mengikuti rapat Orientasi Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan, Kamis (4/1/21).
Baca Juga:Pemko Siantar Tunggu Jawaban dari Provinsi Soal Penyederhanaan Birokrasi
“Terkait dengan situasi pandemi Covid-19, harus disepakati bahwa untuk Musrenbang kelurahan dan kecamatan, siapa-siapa saja yang hadir itu tidak lebih dari 30 orang,” ujar Sholeh. menjelaskan tujuan digelarnya orientasi pelaksanaan Musrenbang.
Bagi yang ingin menyampaikan usulannya, sambung Sholeh, setiap masyarakat bisa menginput usulan-usulannya melalui akun yang telah didaftarkan oleh individu dan lembaga sebelumnya ke sipd.kemendagri.go.ig.
“Itu juga kita paparkan kepada peserta orientasi tadi,” ujarnya. Sebelum kegiatan Musrenbang, kata Sholeh, tanggal 9 Februari 2021, pihaknya melakukan konsultasi publik.
Baca Juga:Keseriusan Pemko Siantar Tangani Penyebaran Covid-19 Masih Jauh Dari yang Diharapkan
“Konsultasi publik itu, kan kita sebelumnya sudah mempunyai rencana awal (Renwal) LKPD yang kita susun di akhir tahun 2020. Renwal inilah yang kemudian kita lemparkan ke konsultasi publik,” ungkapnya.
Di konsultasi publik itu nanti, pesertanya juga dibatasi. “Paling yang hadir langsung itu adalah kepala-kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Karena yang diundang untuk ikut konsultasi publik itu adalah seluruh komponen masyarakat, maka konsultasi publik itu akan ada dilakukan melalui aplikasi zoom,” jelasnya.(ferry/hm10)
