18.8 C
New York
Friday, May 3, 2024

Ombudsman Minta Lapas Klas IIA Narkotika Pematangsiantar Tak Membiarkan WBP Miliki Ponsel

Simalungun, MISTAR.ID

Ombudsman meminta manajemen Lapas Klas IIA Narkotika Pematangsiantar berkomitmen agar jangan ada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang memiliki ponsel bahkan menyediakan obat-obatan terlarang.

“Saya minta komitmen itu dijaga dan dipertahankan (pegawai Lapas) baik-baik,” tegas Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Rabu (8/12/21), saat mengunjungi Lapas Klas IIA Narkotika Pematangsiantar

Kalapas Klas II Narkotika Siantar mengaku terkejut dengan kedatangan Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut ke tempatnya.

“Saya kaget atas kedatangan beliau. Karena tidak ada konfirmasi terlebih dahulu,” kata EP Prayer Manik, Rabu (8/12/21).

Baca juga:220 Warga Binaan Permasyarakatan Lapas Siantar Telah Direhabilitasi Narkotika

Pria yang akrab disapa Prayer ini mengaku mendapat arahan, binaan dan masukan dari Ombudsman RI perwakilan Sumut Abyadi Siregar.

“Saya mengapresiasi sekali kunjungan Pak Siregar. Memang surprise sekali buat saya karena tiba-tiba datang ke sini. Memang saya akui banyak sana sini kekurangan kami, PR dan kami siap bekerja ke arah yang lebih baik,” kata Prayer.

Begitupun, ia mengaku siap menerima segala masukan yang disampaikan Ombudsman demi pemenuhan standart pelayanan masyarakat dan warga binaan pemasyarakatan.

Prayer melaporkan bahwa saat ini tidak ada satupun warga binaan yang melarikan diri, huru-hara ataupun melakukan kegiatan kejahatan. Kemudian capaian vaksinasi masih dikebut untuk mencapai herd immunity bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun.

Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar menanyakan pelayanan terpadu di lobi lapas. Kemudian melihat tembok, pertanian, blok sel warga binaan, hingga dapur umum.

Baca juga:Ombudsman RI Kunjungi Redaksi MISTAR, Abyadi Siregar: Pers dan Ombudsman Bagai Dua Sisi Mata Uang

Abyadi juga menanyai capaian vaksinasi di lapas yang berkapasitas 710 orang tahanan tersebut, dan pengamanan bila sewaktu-waktu sistem keamanan terganggu.

“Beberapa tahun yang lalu saya sempat kemari, dan sekarang sudah banyak perubahan ke arah lebih baik. Seperti pertanian WBP. Makanan di dapur tadi saya juga cicipi dan enak. Ada masak ayam juga tadi,” ujar Abyadi.

Abyadi juga mengapresiasi hubungan yang baik antara sipir lapas dengan para WBP dalam kegiatan yang positif seperti olahraga sepak bola sore setiap harinya.(maris/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles