7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Menata Kota Siantar, Asner Ajak Juru Parkir jadi Agen Perubahan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Bagi masyarakat Kota Pematangsiantar, keberadaan trotoar dan perparkiran yang kurang tertata telah menjadi masalah yang hampir setiap hari ditemukan. Terutama pada saat jam-jam sibuk, sehingga kemacatan lalu lintas tak jarang terjadi di inti kota.

Permasalahan ini ternyata menjadi salah satu bagian yang masuk dalam agenda kerja Asner Silalahi, dimana permasalahan itu dirasakannya setelah hampir setiap hari berada di Kota Pematangsiantar terkait pencalonan dirinya sebagai Calon Wali Kota Pematangsiantar yang berpasangan dengan dr.Susanti.

Kepada wartawan, Minggu (18/10/20) dia mengatakan, permasalahan alih fungsi trotoar dan perparkiran menjadi salah satu perhatiannya, karena dampaknya telah menciptakan kesemrawutan dan merusak keindahan kota.

Baca Juga: Kapolres Siantar: Tiap Tahapan Pilkada Harus Patuhi Protokol Kesehatan

“Pada dasarnya pada sejumlah titik pembangunan telah baik, yang diperlukan tinggal mengarahkan masyarakat agar terbiasa hidup taat,” ujarnya.

Lanjut dia, setiap kota telah dirancang dengan desain tata kota sedemikian rupa untuk meningkatkan kenyamanan penduduknya. Selain itu, desain tata kota yang sukses adalah yang bisa menggabungkan seni estetika dengan konsep ramah lingkungan. Tak heran bila tata kota dituntut untuk lebih inovatif, kreatif.

Untuk penataan Kota Pematangsiantar menjadi lebih baik, hal yang harus dilakukan kata dia, adalah membenahi infrastrukturnya. Artinya, infrastruktur itu bukan hanya jalan.

Baca Juga: KPU Fasilitasi Kampanye Paslon, Kotak Kosong Bagaimana?

Bicara trotoar, kunci utama, kata dia, adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang membidangi hal itu. Tugasnya harus dimaksimalkan, mengarahkan petugas parkir agar tidak menjadikan trotoar sebagai lahan parkir.

“Petugas parkir harus menjadi agen perubahan, membantu pemerintah mengajak warga agar pakir pada tempatnya. Kita perlu membangun komunikasi, interaktif hati ke hati kepada petugas dan warga,” katanya.

Kemudian, perlu adanya kawasan bagi warga berinteraktif, seperti taman. Program lain adalah bagaimana Siantar bisa memiliki ruang bagi para pesepeda.

Baca Juga: Calon Tunggal Pilkada Siantar dan Ancaman Kolom Kosong

“Seperti Taman Bungan (Lapangan Merdeka), itu sangat bagus. Tapi butuh dibenahi lagi dan jumlahnya harus diperbanyak di sejumlah titik kota, sehingga kota ini hidup serta lebih bergairah lagi,” jelasnya.

Jika ini dibenahi, warga akan merasakan kenyamanan dan secara tidak langsung geliat ekonomi para penggiat UMKM yang ada di sekitar taman-taman akan berjalan maju. “Jadi harus ada konsep pembangunan yang saling berkesinambungan satu dengan lainnya,” jelasnya.

Pada kasus lain, secara kasat mata Asener mengatakan masih banyak yang meresahkan masyarakat, yaitu banjir. Setiap musim hujan, katanya, ada berapa titik menjadi langganan banjir. Persoalannya ada pada kapasitas drainase dan juga kemiringan dari sumber air ke sungai belum tepat. Kemudian bermasalah karena tersumbat sampah.

Dulu kota ini tidak pernah banjir, namun kini satu dua jam hujan turun, banjir sudah terjadi di sejumlah lokasi. Dia menyebut itu terjadi akibat saluran atau drainase yang tidak tertata dengan baik.

Dikatakan, dalam perkotaan seharusnya ada drainase primer, sekunder dan tertier. Namun di Kota Pematangsiantar ini belum jelas dan ini kemudian yang nantinya akan dibenahi pihaknya lewat pembangunan dan penataan infrastruktur saluran.

Saluran atau drainase, lanjut dia, dimensinya harus diperbaiki sesuai dengan volume air yang ditampung dan dialirkan sampai ke sungai terdekat.(ferry/hm02)

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles