6.5 C
New York
Friday, April 26, 2024

Jokowi Longgarkan Prokes, Penjualan Masker di Siantar Turun 30 Persen

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah telah memutuskan membolehkan masyarakat tidak menggunakan masker ketika sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka. Keputusan itu dibuat meskipun saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.

Ternyata, kebijakan pemerintah melonggarkan pemakaian masker di luar ruangan berdampak terhadap penjual masker di Kota Pematangsiantar. Mereka mengaku omzet penjualan mulai turun setelah kebijakan pelonggaran protokol kesehatan (prokes) tersebut diumumkan.

Ani (19), salah seorang penjual masker di Jalan Brigjen Rajamin Purba, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar menuturkan, penjualan masker langsung menurun drastis setelah kebijakan diumumkan.

Baca Juga:Jokowi Longgarkan Pemakaian Masker, Pemkab Asahan Tunggu Surat Edaran

“Sejak ada pengumuman dari pemerintah boleh tidak pakai masker lagi, penjualan kami menurun drastis hingga 30 persen saat ini. Tak tahulah kalau besok-besok lagi, makin turun kayaknya,” ujarnya, Jumat (20/5/22).

Sebelumnya, kata Ani, sejak kasus Covid-19 melandai, permintaan masker sudah mulai menurun. Ditambah lagi dengan kebijakan yang diumumkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu membuat permintaan terhadap masker semakin menurun.

Imbasnya, pendapatan dari penjualan masker menurun drastis dari biasanya. Sebelum adanya kebijakan dari pemerintah tersebut, Ani bisa meraup keuntungan antara Rp500.000 sampai Rp1 juta dalam sehari.

Baca Juga:Presiden Jokowi Ingatkan Pelajar tidak Berkerumun Saat PTM Terbatas

“Sudah beberapa hari ini pendapatan tidak sampai Rp400 ribu dalam sehari. Itupun karena para pelajar yang paling sering beli masker. Karena hingga hari ini masih diwajibkan pakai masker di lingkungan sekolah mereka,” ungkap Ani.

Tak jauh beda dengan pedagang masker lainnya, Wati (56). Dia menuturkan permintaan masker sudah jauh berkurang, apalagi sekarang sudah ada ketentuan membebaskan pemakaian masker ketika berada di luar ruangan.

“Padahal stok masker saya masih banyak. Modal pun belum sepenuhnya kembali. Biasanya bisa dapat lebih dari Rp500 ribu dalam sehari, tapi sekarang Rp300 ribu pun belum bisa terpenuhi,” kata wanita yang berjualan di depan gedung MUI Kota Pematangsiantar.

Sejak pemerintah melonggarkan penggunaan masker, kata Wati, dia berencana mengganti dagangan maskernya dengan barang dagangan lainnya seperti kaos kaki, sarung tangan atau bensin eceran untuk kendaraan, karena omzet penjualannya menurun drastis. (yetty/hm14)

Related Articles

Latest Articles