8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Ini Pro Kontra Sejumlah Pedagang Pasar Dwikora Soal Menutup Tempat Berjualan

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Pemerintah Kota Pematangsiantar akan melakukan penyemprotan disinfektan pada sejumlah pasar tradisional, guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Imbauan tersebut tertuang di dalam surat edaran yang bernomor 338/1264/PDPHJ/IX/2020 tertanggal 14 September 2020.

Para pelaku usaha pemegang hak usaha maupun pedagang kaki lima (PKL), agar mengosongkan atau menutup tempat berjualan, Jumat (18/9/20).

Pro dan kontra pun mewarnai surat edaran tersebut. Ada beberapa pedagang yang menanggapi positif dilakukannya penyemprotan itu, tapi ada pula yang tidak setuju, sebab pedagang akan kehilangan sumber pendapatan.

E Sirait, salah satu pedagang yang berjualan sayuran di Pasar Dwikora mengungkapkan setuju dilakukan penyemprotan itu asalkan tidak merugikan para pedagang.

Baca Juga:Pedagang Harapkan Stimulus UMKM

“Sebenarnya ini menjadi buah simalakama pada kami para pedagang. Satu sisi penyemprotan itu bagus, terutama buat kami, tapi disisi lain hal itu merugikan kami. Terutama para pedagang yang sampai sore. Sehari tak jualan saja, sepertinya rugi sekali. Apalagi disaat Pandemi sekarang sangat sulit untuk berjualan,” ucap sambil mengunyah sirih.

Menurut pedagang lain, Acai menuturkan, belum mendapatkan surat edaran tersebut. Meskipun demikian, Dia tidak keberatan dilakukannya penyemprotan ke kiosnya. Hal ini bisa mengantisipasi pedagang yang bisa terinfeksi virus corona (Covid-19).

“Memang, dikhawatirkan barang-barang takut ada yang rusak ataupun terkena cairan disinfektan tersebut, itu makanya saya tutup cepat hari ini. Biasanya saya tutup kios pukul 4 sore,” ujarnya ketika waktu masih menunjukkan pukul 12:30 WIB.

Baja Juga:PD Pasar Siantar Perketat Protokol Kesehatan Di Pasar Tradisional

Selain itu, ada pula yang tidak setuju dilakukan penyemprotan itu, dengan berbagai alasan. Meskipun demikian, para pedagang tersebut tetap pasrah dan mengikuti perintah dari surat edaran tersebut.

“Sehari saja tak jualan, sepertinya rugi. Apalagi kondisi saat ini, penjualan berkurang. Tapi yah sudahlah, saya mau bilang apa,” ucap lelaki penjual telur ini yang tidak ingin disebutkan namanya.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles