10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

GMKI Soroti Tumpukan Sampah di Pasar Horas Siantar, Begini Penjelasan PD-PHJ

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematangsiantar-Simalungun mendesak Direksi Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PD PHJ) agar memperhatikan kebersihan di Pasar Horas, khususnya masalah sampah yang menumpuk.

Pasalnya, tumpukan sampah tersebut cukup mengganggu kenyamanan penggunjung dan pedagang yang berjualan di pasar tradisional terbesar di kota ini. Seperti disampaikan Ketua GMKI Pematangsiantar-Simalungun Juwita Theresia Panjaitan.

“Tumpukan-tumpukan sampah yang ada di Pasar Horas mengganggu kenyamanan calon pembeli (pengunjung) dan penjual, dikarenakan bau sampah yang sangat menyengat. Ini berpengaruh pada daya tarik calon pembeli yang ingin berbelanja di Pasar Horas, dikarenakan jalan yang terpenuhi oleh banyaknya tumpukan sampah,” ujarnya.

Untuk itu, Juwita meminta agar kinerja Direksi PD PHJ yang dianggapnya sudah gagal dalam mengelola kebersihan Pasar Horas sehingga mengganggu proses jual beli di Pasar horas, dapat diperbaiki. “Semoga Pemko dapat secepatnya mengevaluasi kinerja Direksi PD PHJ dan PD PHJ agar dapat mengerjakan kerja-kerja yang baik di Pasar Horas,” tukasnya.

Baca Juga:Pasca Libur Tahun Baru, Sampah Menumpuk Di Pasar Horas

Sekretaris Bidang Aksi dan Pelayanan GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun Theo Naibaho, selaku yang langsung melihat tumpukan-tumpukan sampah, menyampaikan tanggapan pedagang yang ditemuainya saat turun ke Pasar Horas.

“Sampah itu sangat mengganggu omset pedagang,” ujarnya. Karena tumpukan sampah itu, kata Theo, banyak calon pembeli yang malas lewat dari depan kios pedagang. “Padahal, setiap hari pedagang membayar uang retribusi Rp5000-7000 per kios. Bukan itu saja, pedagang juga harus membayar tukang sampah untuk mengangkat sampah yang bertumpuk tersebut agar mereka bisa berjualan dengan baik,” ungkapnya.

Sementara, Direktur Pengembangan dan SDM PD PHJ Kota Pematangsiantar Imran Simanjuntak yang dikonfirmasi Mistar, Jumat (9/4/21), langsung menghubungi dan meminta penjelasan dari Eduard Simanungkalit selaku Kasubbag Kebersihan PD PHJ melalui telepon seluler.

Sesuai penjelasan Eduard, tumpukan sampah itu terjadi karena pihaknya kekurangan armada mobil untuk mengangkut sampah. Sebab, tiga armada mobil pengangkut sampah milik PD PHJ yang sudah tidak layak sehingga sering mengalami kendala akibat rusak.

Baca Juga:Jelang Puasa, Gubsu: Jangan Ada Kenaikan Harga di Pasar

Untuk memenuhi kewajiban PD PHJ mengakut sampah dari pasar, kata Eduard, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas lingkungan hidup supaya bisa meminjam pakai mobil pengangkut sampah milik dinas tersebut.

“Cuman kita harus bayar uang minyaknya sama sopirnya,” tuturnya. Ditambahkan Imran, petugas kebersihan PD PHJ melakukan pembersihan sampah sebanyak dua kali sehari, yaitu pagi dan sore.

“Sampah dikumpuli petugas kebersihan dari gang-gang kios dalam pasar, lalu disentralisasi ke tempat penampungan sampah sementara. Habis itu baru diangkut ke tempat pembuangan sampah dengan menggunakan mobil. Tapi mobil kita sudah tidak layak lagi,” ujarnya.

Baca Juga:Prokes Diabaikan di Pasar Horas, Kapolres Siantar Tegur dan Pasangkan Masker ke Pengunjung Serta Pedagang

Dalam pengelolaan pasar, ditegaskan Imran, kebersihan harus diutamakan. “Karena secara kasat mata, orang tidak akan melihat kemampuan program dan kepiawaian Direksi PD PHJ. Tapi kalau sampah terlihat secara kasat mata, itu adalah simbol kegagalan PD PHJ.

Maka memang fokusnya harus kebersihan. Saat disinggung anggaran untuk pengadaan mobil pengangkut sampah, Imran kembali menelepon Direktur Keuangan PD PHJ Toga Sehat Sihite. Toga mengatakan, anggarannya tidak ada.

Namun sebagai solusinya, pihaknya sudah mengajukan surat permohonan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar. “Karena kalau ada bantuan truk sampah dari pemerintah pusat, dia masuk melalui dinas lingkungan hidup, dari situlah nanti diberikan kepada kita. Jadi nanti, kalau ada bantuan itu, kita akan mdndapatkan truk sampah. Jadi itu sudah kita ajukan ke dinas lingkungan hidup,” jelasnya.(ferry/hm10)

Related Articles

Latest Articles