10.5 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Fasilitas Cuci Tangan Minim Dan Tak Terawat

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejak mewabahnya Covid-19 dan menjadi pandemi yang menyebar hampir di semua negara, salah satu cara paling efektif untuk melawannya adalah rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Hal ini terbukti dengan adanya kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) , dan juga hari CTPS seluruh dunia setiap 15 Oktober. Itu juga sebabnya, berbagai pihak berlomba menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun di seluruh rumah tangga, lembaga, lokasi pariwisata dan tempat umum lainnya.

Hasil temuan Mistar di lapangan, fasilitas cuci tangan di tempat umum pada Kota Pematangsiantar masih minim. Anehnya lagi, ketika pertama kali virus Corona mewabah di kota ini, fasilitas cuci tangan ramai mewarnai tiap sudut kota. Sekarang sudah mulai berkurang, bahkan fasilitas cuci tangan telah disediakan tapi kerap tak tersedia air atau sabun.

Baca juga: Fasilitas Tempat Cuci Tangan di Tempat Umum Banyak yang Rusak

“Ada tempat cuci tangan tapi sering gak ada airnya jadi ya harus ke kamar mandi kalau mau mencuci tangan,” kata Cici,Minggu (18/10/20).

Sementara Rudi, warga Perdagangan yang sedang berkunjung ke rumah keluarganya di kota ini, dan mampir ke Taman Bunga Pematangsiantar untuk santai sejenak. Menurutnya, fasilitas cuci tangan di tempat umum masih terbatas. Sehingga kadang orang mesti antre untuk mencuci tangan. Jarak antara satu dengan yang lain pun sangat jauh.

“Satu ini di depan Siantar Hotel, satu lagi di depan di sana. Agak jauh juga, soalnya Disini banyak jajanan, mau cuci tangan kekamar mandi ajalah,” tuturnya.

Meskipun menggunakan handsanitizer dapat juga mematikan bakteri maupun virus yang menempel ditangan, kata Rudi, hal itu tidak terbiasa dilakukannya. Ia lebih memilih cuci tangan ketimbang menggunakan handsanitizer sebelum memulai makan.

Melirik ke tempat umum lainnya, Pasar tradisional. Seperti hasil pantauan Mistar, terlihat di beberapa titik pasar masih sedikit alat cuci tangan baik untuk pedagang pasar atau pembeli.

Lokasi ini memang menjadi tempat yang cukup rawan dalam kaitannya dengan potensi penyebaran virus corona. Tidak semua pasar telah menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya penggunaan tempat cuci tangan yang tidak tampak sama sekali. Apalagi minimnya kesadaran pedagang pasar dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut.

Padahal, ucap Yeyen, cuci tangan menjadi salah satu yang penting untuk menjamin rasa aman bagi pedagang dan pengunjung pasar dalam mencegah penyebaran Corona. “Cuci tangan ini untuk membuat rasa aman bagi pembeli atau penjual. Hal ini bisa memaksimalkan pencegahan Covid-19,” ketus wanita yang sekarang menjadi dosen di salah satu universitas kesehatan di Medan.

Dia berharap pemerintah daerah bisa lebih bijak dalam mengambil sikap. Diusahakan disediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir di lokasi pasar. Apalagi aktivitas dan mobilitas di pasar ini sangat padat. Apabila tangan sudah dicuci bersih, dapat menyelamatkan nyawa dari ancaman Covid-19 dan penyakit menular lainnya. (yetty/hm09).

Related Articles

Latest Articles